Peneliti dan Ginekolog Wanita dari Mesir dalam Sejarah Romawi

By Galih Pranata, Sabtu, 9 September 2023 | 07:00 WIB
Ilustrasi Metrodora yang diduga Cleopatra Metrodora sebagai ginekolog Mesir yang sohor dalam sejarah Romawi. (Athenian Academy Records/Kouzis (1945))

Nationalgeographic.co.idSejarah Romawi pernah mencatat seorang wanita Mesir yang menjadi sohor namanya di antara orang-orang yang hidup sezamannya. Hal itu terjadi berkat inovasinya yang luar biasa dalam dunia medis.

Wanita Mesir itu bernama Metrodora, seorang ginekolog Mesir, merupakan seorang tokoh terkemuka di dunia kedokteran. Karyanya sebagai peneliti dan dokter muda yang mempopulerkan ginekologi, hingga ia mendapat pujian luar biasa.

Antara 323 SM dan 30 SM, Mesir mengalami periode Helenistik. Selama periode waktu yang sama, peradaban Mesir berkembang, dengan Alexandria sebagai titik fokusnya. 

Karakter ginekolog Mesir yang bernama Metrodora ini dan kesuksesannya di bidang kedokteran, mulai muncul pada era sejarah Alexandria. Metrodora diperkirakan lahir di Mesir antara 200 dan 400 M.

Metrodora dibesarkan dalam keluarga terpandang di Mesir yang berpendidikan sehingga tumbuh sebagai peneliti yang tekun. Lantas, bagaimana Metrodora dari Mesir bisa sampai hingga ke Romawi?

Daerah kantong Alexandria ini didirikan oleh Alexander Agung dan terletak di bagian barat Delta Nil. Bahkan mempunyai status khusus sebagai kota Yunani, dengan pemerintahan yang berbeda dengan Mesir.

Lantas, Mesir dijajah oleh Kekaisaran Romawi. Kemudian menjadi provinsi lain selama lebih dari 600 tahun, menjadi provinsi dari kekaisaran, meskipun bahasa Yunani tetap menjadi bahasa budaya di sana. Ini yang mebuat orang-orang Mesir terhubung dengan Romawi.

Sejak awal, mungkin banyak orang yang masih belum mengetahui identitasnya. Misteri kehidupan dan penelitiannya masih menjadi bahan dugaan dan gosip belaka. Yang pasti, ia terkenal sebagai dokter kandungan, bidan, dan ahli masalah kesehatan wanita.

Menurut para ahli, Metrodora adalah seorang wanita terpelajar yang tumbuh dalam masyarakat yang memandang perempuan hanya sebagai pelengkap bagi laki-laki. Beruntungnya hukum Mesir kuno menganggap laki-laki dan perempuan hampir sama.

"Arti nama Metrodora juga memang menarik," tulis Akanksha Singh kepada News Medical Life Sciences dalam artikel berjudul History of Women in Medicine yang diterbitkan pada 25 September 2021.

Dalam bahasa Yunani, metro berarti “rahim”, dan dora berarti “hadiah”. Sesuai dengan namanya, dalam hidup Metrodora, ia mengkhususkan dirinya pada kehamilan, hingga penyakit dan kelainan khusus wanita.

Potret ahli genokologi Mesir Kuno, Metrodora. (Wikimedia Commons)