Sepanjang hidupnya, ia melakukan banyak riset medis hingga menerbitkan beberapa risalah ginekologi. Tentang Penyakit dan Pengobatan Wanita, risalah medisnya terdrii dari 63 bab dan masih banyak digunakan sampai sekarang.
Dalam banyak laporan riset kedokterannya, ia tidak hanya membahas masalah medis di dalamnya, tetapi dia juga memberikan nasihat umum tentang kesehatan masyarakat dan juga masalah kecil, seperti wasir.
Penggunaan spekulum untuk pemeriksaan bedah adalah salah satu layanannya untuk kedokteran. Dia telah menemukan tampon sebagai kontrasepsi dan pengobatan untuk infeksi menstruasi.
Dia juga mengerjakan rekonstruksi wajah, payudara, dan selaput dara. Dalam kasus yang terakhir, tujuannya adalah untuk membantu wanita yang tidak perawan menghindari stigma sosial.
"Dia telah menciptakan zat obat yang belum pernah digunakan sebelumnya dan memberikan kriteria untuk menentukan apakah seorang wanita telah dilecehkan secara seksual atau diperkosa," pungkas Leman.
Demikian pula dalam catatan sejarah Romawi, dia tercatat sebagai salah satu dokter pertama yang meminta prosedur bedah dalam kasus kanker, yang pada saat itu dikenal sebagai "ulkus ganas."
Tulisan-tulisan dari hasil riset kedokterannya adalah peninggalan yang sangat bernilai sepanjang sejarah bagi dunia medis. Tulisannya yang luar biasa, masih tersimpan di Perpustakaan Laurentian Florence, di Florence, Italia.
Banyak dari bukunya memuat teori dan uraian seputar kesehatan wanita yang diduga merupakan hasil penelitian asli dari ketekunan Metrodora dalam dunia medis dan kewanitaan.
Selain itu juga, sejarah Romawi membuktikan adanya kontribusi besar Metrodora dalam formulasi obat-obatan yang belum pernah ditemukan di tempat lain, yang artinya hanya dapat diciptakan oleh Metrodora sendiri.
Selama beberapa tahun, beredar spekulasi bahwa identitas asli Metrodora tidak lain adalah Cleopatra yang legendaris. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dia disebut sebagai “Cleopatra Metrodora,” meskipun tidak ada indikasi bahwa cerita tersebut benar.
Penerjemah abad pertengahan bingung ketika pertama kali dihadapkan dengan teksnya, karena dia langsung disebut sebagai “Cleopatra.” Mereka kemudian memutuskan untuk menghubungkan tulisannya dengan ratu terkenal Mesir, Cleopatra VII.
Tidak jelas bagaimana maksud dari teks yang menyebutkan catatan hidup Metrodora dalam sejarah Romawi, tapi inilah sebabnya banyak orang akan menemukan Metrodora akan dirujuk sebagai “Cleopatra Metrodora” di sebagian besar teks akademis.