Selisik Perdagangan Kekaisaran Romawi dari Afrika hingga India

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 16 September 2023 | 17:56 WIB
Di puncak kejayaannya, Kekaisaran Romawi melakukan perdagangan hingga ke luar wilayah kekaisaran. Meski jangkauannya tidak seluas Eropa di Abad Pertengahan, jaringan perdagangan Romawi membentang dari Afrika hingga India. (Museo Archeologico Nazionale di Napoli)

Gading, mur, dupa, dan cangkang kura-kura merupakan barang impor yang bernilai tinggi dari benua tersebut.

Aleksandria, kota terpenting kedua di kekaisaran, adalah pintu gerbang menuju jalur perdagangan Laut Merah. Dari sana kapal Romawi akan mengakses pos perdagangan di Avalithes, Mosylon, dan Menuthias.

Periplus of the Erythraean Sea, selesai pada tahun 50 Masehi, berfungsi sebagai sumber utama informasi tentang perdagangan Romawi dengan Afrika. Dokumentasi tersebut menggambarkan tentang perjalanan di sepanjang pantai Afrika Timur. “Juga mencantumkan pelabuhan-pelabuhan utama di sepanjang perjalanan,” tambah Flax.

Titik perdagangan paling selatan di Afrika adalah pelabuhan Rhapta di Tanzania modern. Tanah di luar titik ini adalah terra incognita — wilayah yang belum dijelajahi.

Bangsa Romawi berusaha menemukan sumber mitos Sungai Nil tetapi gagal. Mereka juga mengirimkan ekspedisi ke selatan Gurun Sahara, namun ekspedisi ini terhenti sekitar abad ke-1 Masehi.

Bangsa Romawi kuno juga menjelajahi Jalur Sutra jauh sebelum Marco Polo. Selain itu, Romawi pun melakukan kontak rutin dengan India dan Kekaisaran Tiongkok. Menurut filsuf dan sejarawan Yunani Strabo, sekitar 120 kapal Romawi berlayar ke India setiap tahunnya.

Antiokhia – salah satu permata Kekaisaran Romawi – adalah pintu gerbang utama ke Timur, memberikan akses ke jalur darat melalui Persia.

Palmyra di Suriah merupakan pusat perdagangan utama lainnya yang dilalui karavan Romawi dalam perjalanan mereka ke Timur.

The Parthian Stations karya ahli geografi Yunani-Romawi, Isidore, memberikan wawasan tentang perdagangan Romawi dengan Timur. Dokumentasi itu menyebutkan nama pelabuhan dan stasiun karavan antara Antiokhia dan India.

Kemewahan nan eksotis yang diperdagangkan

Sutra adalah impor utama di Kekaisaran Romawi. Rempah-rempah juga populer, terutama lada yang merupakan bahan favorit orang Romawi.

Filsuf Romawi Pliny the Elder mengeluh bahwa keinginan perempuan akan barang-barang mewah dari Timur membuat kekaisaran bangkrut. Barang-barang mewah itu terutama berasal dari Kekaisaran Tiongkok, seperti sutra, porselen, dan beragam benda-benda seni.