Dalam mitologi Yunani Kuno, Moirai dianggap sejalan dengan keinginan Zeus. Sebagai dewa tertinggi dalam mitologi Yunani, Zeus memiliki gelar Zeus Moiragetes (pemimpin takdir). Gelar itu menunjukkan bahwa Zeus dapat membimbing Moirai dalam rencana mereka.
Aliansi Moirai dan Zeus merupakan aliansi awal dalam mitologi Yunani. Moirai dikatakan bertempur bersama Zeus selama Gigantomachy (perang para raksasa).
Zeus juga akan mendengarkan ramalan yang dibuat oleh Moirai. Dan dalam beberapa sumber Takdir atau Moirai yang memperingatkan bahwa anak-anak Metis dan Thetis akan lebih kuat dari ayah mereka. Hal ini menyebabkan Zeus menelan Metis. Moirai juga melihat Thetis menikah dengan Peleus sebelum dia dapat memiliki putra dewa Olympus.
Hera, istri Zeus, juga terlihat memiliki pengaruh, atau setidaknya hubungan persahabatan dengan Moirai. Dalam kisah kelahiran Heracles, Hera membuat Moirai menunda kelahiran putra Zeus, sehingga Eurystheus pada akhirnya bisa menjadi raja Tiryns.
Apollo, putra Zeus, juga bersahabat dengan Moirai. Konon, Apollo meyakinkan Moirai, mungkin dengan bantuan alkohol, untuk mengizinkan Admetus menghindari kematian jika seseorang menggantikannya.
Putra Zeus lainnya, kali ini Heracles, juga meminta bantuan Moirai, ketika panahnya meracuni centaur abadi Chiron. Moirai kemudian mengizinkan Chiron menyerahkan keabadiannya untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Zeus juga meminta bantuan kepada Moirai, tetapi dia juga membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Ketika Pelops dibunuh oleh ayahnya Tantalus, Zeus berbicara kepada Moirai yang setuju agar Pelops dapat dihidupkan kembali.
Tentu saja jika semuanya sudah ditakdirkan, maka itu berarti Moirai sudah memperkirakan campur tangan para dewa dan sudah direncanakan.
Namun gagasan tentang Moirai bertentangan dengan elemen penting lainnya dalam mitologi Yunani, yaitu penghakiman orang mati di Dunia Bawah. Jika semuanya sudah ditakdirkan maka mereka yang dihakimi tidak mempunyai pilihan dalam cara hidup mereka.
Setidaknya ada tiga kuil Moirai yang diketahui, ditemukan di Korintus Kuno, Sparta, dan Thebes. Ada juga altar yang didedikasikan untuk Moirai atau Takdir, terutama yang ada di Olympia dekat altar Zeus Moiragetes.
Moirai dalam mitologi Yunani adalah gagasan yang tersebar luas bahwa hidup seseorang ditentukan hanya beberapa hari setelah kelahiran. Dalam budaya seperti ini, seseorang tidak mempunyai kendali atas masa depannya.
Moirai diyakini sebagai penentu nasib yang sangat kuat sehingga bahkan dewa pun tidak bisa menentangnya. Manusia dengan sia-sia menyerah pada nasibnya.