Mitologi si Pahit Lidah yang Diyakini Benar Terjadi di Sumatra Selatan

By Utomo Priyambodo, Selasa, 19 September 2023 | 18:00 WIB
Salah satu batu di situs megalitik Pasemah yang kerap dikaitkan dengat mitologi si Pahit Lidah dari Sumatra Selatan. (BPCB Jambi/Kemendikbud)

Akhirnya mereka saling menjajal kesaktian di Enau Rebu. Mereka hanya mencoba ilmu dengan menjatuhkan pelepah pohon enau yang sudah diruncingi kepada lawan yang telungkup di bawah.

Si Pahit Lidah mencoba terlebih dahulu dan si Mata Empat yang di bawah. Si Mata Empat dapat menghindar kerana dia dapat melihat arah pelepah enau itu dengan matanya yang di belakang kepala. Selanjutnya giliran si Pahit Lidah yang di bawah dan dia tidak bisa menghindar sehingga si Pahit Lidah tewas.

Setelah si Pahit Lidah tewas, si Mata Empat ingin membuktikan benarkah lidah Serunting itu pahit. Si Mata Empat menjilat lidah Serunting dan dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, si Mata Empat berubah menjadi batu dan Serunting sakti pun berubah menjadi batu.

"Kisah kesaktian si Pahit Lidah ini menjadi banyak versinya karena perjalanan-perjalanan yang dilakukannya. Sekarang ini masyarakat meyakini bahwa kuburan si Pahit Lidah ini ada di mana-mana. Namun yang mana yang benar kuburan si Pahit Lidah belum ada pembuktian," tulis Bustanuddin.

Banyaknya kuburan si Pahit Lidah ini menurut mitosnya adalah ketika Si Pahit Lidah kalah dengan Si Mata Empat. Kala itu semua keturunan si Pahit Lidah datang untuk mengambil tubuhnya dan dibawa ke daerahnya masing-masing.

Mayat Si Pahit Lidah sudah menjadi batu. Maka batu itu dipecah dan masing-masing pecahannya diambil oleh keturunannya.