Setelah kematian Friedrich II, penguasa berdaulat di berbagai wilayah kekaisaran bertengkar mengenai hak milik, perang antar kekaisaran terjadi.
Sampai kemudian pandemi melanda Eropa. Peristiwa hukuman ini menciptakan keinginan untuk kembali ke masa kejayaan dinasti sebelumnya.
Barbarossa dikisahkan tenggelam pada 10 Juni 1190 saat Perang Salib Ketiga. Namun menurut legenda, dia tertidur di ruang tersembunyi di bawah perbukitan Kyffhäuser.
Dia duduk di depan meja batu dan janggut merahnya telah tumbuh begitu panjang hingga menembus batu.
Kehadiran burung gagak yang mengelilingi puncak Kyffhäuser dikatakan sebagai pertanda bahwa Barbarossa masih ada di sana dan akan muncul dari bawah bukit pada saat negaranya membutuhkan.
Legenda serupa merujuk pada Charlemagne yang tertidur di Untersberg, juga Raja Cormac tertidur di dalam Keshcorran yang akan bangkit saat Irlandia membutuhkannya.
Setelah kematian Wilhelm I, Kaisar Jerman pertama pada tahun 1888, banyak tugu peringatan didirikan untuk menghormatinya di seluruh negeri.
Salah satunya adalah Monumen Kyffhäuser yang juga dikenal sebagai Monumen Barbarossa. Selesai dibangun pada tahun 1896 dan terletak di atas reruntuhan Kastil Kyffhäusen abad pertengahan.
Monumen Kyffhäuser hampir diledakkan setelah Perang Dunia II oleh Komunis. Monumen ini menampilkan patung Frederick Barbarossa setinggi 6,5 meter. Di atasnya berdiri sosok Kaisar William I yang sedang berkuda setinggi 11 meter.
Sebuah komposisi untuk menyatakan bahwa William I menjadi pewaris legenda Barbarossa dan sekali lagi menyatukan bangsa Jerman.
Di atas monumen terdapat menara setinggi 57 meter yang di atasnya terdapat mahkota kekaisaran.
Hampir 250 anak tangga mengarah ke atas, menawarkan pemandangan panorama pegunungan Kyffhäuser. Terletak antara Pegunungan Harz di utara hingga ke Hutan Thuringian di selatan.
Sebuah bangunan di dekatnya menampilkan pameran Kastil Kyffhäusen abad pertengahan dan legenda Barbarossa.