Nationalgeographic.co.id—Legenda mengatakan dia tidak mati, tapi tertidur bersama para ksatrianya di sebuah gua di pegunungan Kyffhäuser.
Pegunungan itu berada di Thuringia perbatasan antara Bavaria, Jerman dan Salzburg, Austria.
Legendanya, apabila burung gagak berhenti terbang di sekitar gunung, maka dia akan bangkit dan mengembalikan Jerman ke Zaman Keemasan.
Di pegunungan Kyffhäuser Jerman Tengah, sebelah tenggara Pegunungan Harz, berdiri Kastil Kyffhäusen pada abad pertengahan. Selain itu terdapat Monumen Kyffhäuser yang dibangun pada abad ke-19.
Daerah ini penting dalam mitologi Jerman karena merupakan tempat peristirahatan kaisar legendaris Frederick Barbarossa. Saat ini kawasan ini menjadi museum terbuka dan tujuan wisata populer.
Frederick adalah putra Frederick II dan Judith putri Henry IX. Setelah menggantikan ayahnya sebagai adipati Swabia, Frederick terpilih sebagai raja Jerman pada tanggal 4 Maret 1152 di Frankfurt menggantikan pamannya, Kaisar Conrad III.
Kastil Kyffhäusen adalah salah satu kastil terbesar di Jerman, membentang dengan panjang lebih dari 600 meter dan lebar sekitar 60 meter.
Tidak ada yang tahu persis kapan pembangunan kastil dimulai. Akan tetapi, temuan arkeologis menunjukkan beberapa perkakas batu tipis yang dipoles berasal dari pemukiman Neolitikum. Penggalian pun menemukan keramik Zaman Perunggu. Temuan perkakas ini mungkin berasal dari kuburan kuno di dekatnya.
Kastil pertama diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Henry IV untuk melindungi wilayah kekuasaannya di selatan Pegunungan Harz.
Sampai pengunduran dirinya secara paksa pada tahun 1105, ia adalah salah satu tokoh kekaisaran paling berkuasa di abad ke-11.
Kastil Kyffhäusen, bagaimanapun, tidak disebutkan sampai tahun 1118, setelah dihancurkan oleh adipati Saxon tiga tahun sebelumnya.
Pada abad ke-12, pada masa pemerintahan Frederick I dari dinasti Hohenstaufen, pembangunannya selesai.