Sutra Tiongkok, yang bisa dibilang merupakan produk terpenting, membuat negara-kota Italia seperti Genoa, Florence, dan Venesia cukup kaya untuk membiayai masa Renaisans.
Para pedagang di sepanjang Jalur Sutra tidak hanya memperdagangkan barang konsumsi tetapi juga ide, penemuan, dan identitas.
Edward Vajda, ahli bahasa sejarah di Western Washington University, menjelaskan dalam sebuah kuliah, “tidak ada satu dunia internasional. Ada banyak dunia terpisah […] penemuan di Tiongkok tetap berada di Tiongkok. Inovasi dari Eropa tetap ada di Eropa.”
Hal ini berubah setelah invasi Kekaisaran Mongol ke Eropa, ketika teknologi yang mengubah kehidupan seperti seni grafis dan bubuk mesiu, yang telah ada selama berabad-abad di Timur, berpindah ke barat.
Dokumen menunjukkan bubuk mesiu, yang diperkirakan ditemukan pada masa Dinasti Han Tiongkok sekitar tahun 140 M, muncul di Timur Tengah pada awal tahun 1240. Artinya, kurang dari 10 tahun setelah jatuhnya Kwarazmia.
Kisah penyebutan pertama di Eropa ini dapat ditemukan dalam teks Roger Bacon tahun 1267, Opus Majus.
Dalam sebuah langkah yang membedakannya dari kebanyakan imperialis lainnya, Jenghis Khan dari Kekaisaran Mongol mempromosikan toleransi beragama. Ia juga menciptakan lingkungan di mana umat Kristen, Muslim, Budha, dan Tao dapat mengekspresikan keyakinan mereka tanpa takut dirugikan.
Jenghis juga mengizinkan para biksu dan misionaris melakukan perjalanan di Jalur Sutra. Keputusan ini pada akhirnya memungkinkan pelayaran terkenal pedagang Venesia, Marco Polo.
Namun kebebasan beragama pada akhirnya berkontribusi pada terpecahnya Kekaisaran Mongol.
Pada 1368, dinasti Ming di Tiongkok merebut dinasti Yuan yang didukung Mongol untuk melawan gangguan agama Kristen.
Saat ini, warisan terbesar invasi Mongol ke Eropa Timur adalah perannya dalam menyatukan kerajaan-kerajaan Kievan Rus menjadi satu badan pemerintahan.
Sebelum kedatangan bangsa Mongol, wilayah yang sekarang terdiri dari Ukraina, Belarusia, dan Rusia bagian barat disatukan oleh konfederasi negara-kota yang berafiliasi secara longgar.