Nekomata, Kucing Iblis Penyiksa Manusia dalam Mitologi Jepang

By Sysilia Tanhati, Minggu, 24 September 2023 | 18:02 WIB
Dalam mitologi Jepang, ada kucing iblis yang gemar memangsa dan memakan manusia. Kucing itu dikenal dengan sebutan nekomata. (Utagawa Kuniyoshi)

Nationalgeographic.co.id—Selama ribuan tahun, kucing dianggap sebagai sahabat manusia di seluruh dunia, termasuk di Jepang. Namun di Jepang, kucing tidak hanya berperan sebagai sahabat manusia. Dalam mitologi Jepang, ada banyak kisah seputar kucing iblis atau nekomata.

Konon, ada monster di dalam kucing yang keluar setelah usia tertentu. Monster tersebut dipercaya memangsa manusia dan membunuh hanya untuk bersenang-senang.

Nekomata dalam mitologi Jepang

“Nekomata adalah sejenis yokai kucing yang berasal dari cerita rakyat Jepang,” tulis Minami Nagai di laman Yabai. Hal ini pertama kali disebutkan oleh Yoshida Kenko dalam catatan sastranya selama Periode Kamakura.

Yoshida menyatakan bahwa nekomata ada di pegunungan dan memakan daging manusia. Pada saat itulah Fujiwara Sadaie menyebutkan keberadaan nekomata dalam gulungannya yang berjudul Meigetsuki atau The Record of the Clear Moon.

Selama Periode Kamakura, binatang buas itu hanya dianggap sebagai predator biasa yang hidup di pegunungan. Masyarakat Jepang juga tidak mengetahui kebenaran dari pernyataan Yoshida dan Fujiwara. Apakah pernyataan mereka didasarkan pada makhluk nyata? Yang pasti, dokumentasi mereka memengaruhi pembaca dan masyarakat umum. Hal ini menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat, yang semuanya belum pernah melihat nekomata sebelumnya.

Legenda tentang nekomata semakin berkembang di Periode Edo. Selama bertahun-tahun, ukuran nekomata bertambah besar. Nekomata digambarkan lebih besar dari babi hutan dalam buku berjudul Shincho Monjyu atau A Literary Collection of New Hearings.

Dalam buku Waku-shiori atau A Bookmark of Chinese Characters, nekomata digambarkan sebesar macan kumbang atau singa, dengan suara yang bergema di daerah pegunungan. Hal ini semakin berkembang ketika nekomata digambarkan memiliki panjang lebih dari 182 cm pada tahun 1809. Dikatakan juga bahwa makhluk itu cukup besar untuk membawa seekor anjing di mulutnya.

Ketika kucing rumahan berubah menjadi nekomata

Pada Periode Edo Tengah, gagasan tentang kucing peliharaan yang berubah menjadi nekomata pertama kali muncul. Memelihara kucing rumahan terlalu lama diyakini berbahaya karena bisa berubah menjadi nekomata.

Lebih lanjut dikatakan bahwa ekor kucing tua tersebut akan terbelah menjadi dua setelah tiba waktunya untuk bertransformasi. Ide tersebut dijelaskan dalam Ansei Zuihitsu atau The Literary Jottings of Ansei yang ditulis oleh Yusoku Kojitsu. Seorang sarjana bernama Arai Hakuseki semakin meningkatkan popularitas kepercayaan ini melalui esainya tentang misteri kucing. Esai-esainya dimuat di surat kabar yang beredar luas saat itu.

Dalam mitologi Jepang, nekomata melakukan kejahatan untuk menimbulkan kesengsaraan bagi manusia. Di sisi lain, dikatakan bahwa nekomata melakukan kejahatan hanya kepada orang-orang yang pernah menyakiti kucing. (Utagawa Kuniyoshi)

Banyak orang salah mengira nekomata sebagai bakeneko. Keduanya sama-sama berasal dari kucing rumahan sebelum berubah menjadi binatang buas. Namun nekomata lebih kejam. Kucing ini tidak hanya lebih tua dan lebih besar dibandingkan dengan bakeneko, tetapi mereka juga memiliki ekor yang lebih panjang. “Ekor nekomata dapat terbelah menjadi dua,” Nagai menambahkan.

Selain itu, tidak semua bakeneko bersifat jahat, sedangkan semua nekomata pasti berbahaya. Dipercaya juga bahwa nekomata lebih mampu berbicara bahasa manusia dibandingkan dengan bakeneko. Karena ukurannya yang lebih besar, nekomata juga mampu menyebabkan lebih banyak kerusakan dan mendatangkan malapetaka dibandingkan dengan bakeneko.

Dalam mitologi Jepang, nekomata dipercaya tinggal di pegunungan

Kepercayaan terhadap nekomata dan perbuatan jahatnya dimulai pada tahun 1233. Sebuah pernyataan dibuat oleh Fujiwara dalam gulungan Meigetsuki. Ia mengungkapkan bahwa nekomata membunuh dan melahap banyak orang hanya dalam 1 malam di Nanto. Saat itu diyakini bahwa nekomata adalah monster yang hidup di pegunungan.

Dalam Meigetsuki, nekomata digambarkan memiliki mata kucing tetapi memiliki tubuh anjing besar. Nekomata diyakini akan menyerang manusia yang kebetulan berada di daerah pegunungan. Kemungkinan menjadi korban nekomata bergantung pada banyak faktor seperti seberapa dalam orang tersebut berada di pegunungan.

Nekomata juga merupakan makhluk licik yang menggunakan beberapa trik untuk memikat orang ke pegunungan.

Salah satu triknya adalah menirukan suara atau tangisan orang yang berada dalam bahaya. Korban yang bertemu dengan nekomata akan diserang, dibunuh, lalu dimakan oleh binatang itu. Meski keberadaannya diragukan, sebagian besar deskripsi monster ini cukup menakutkan.

Trik lain yang dilakukan kucing iblis untuk membunuh lebih banyak orang adalah dengan berubah wujud menjadi manusia. Nekomata bisa bertransformasi menjadi siapa saja, bahkan menjadi ibu atau saudara seseorang. Begitu berhasil mengelabui manusia, ia akan menyerang korbannya.

Kucing rumahan yang berubah menjadi nekomata dan memakan tuannya

Di sisi lain, ada juga jenis nekomata lain yaitu nekomata rumahan. Anak kucing yang dibesarkan di dalam rumah akan tumbuh menjadi kucing rumahan biasa. Namun, beberapa orang percaya bahwa kucing rumahan ini akan mengembangkan kekuatan untuk memikat pemiliknya.

Kucing rumahan kemudian akan berubah menjadi nekomata dan meninggalkan tuannya untuk melakukan perjalanan ke pegunungan. Mereka akan bergabung dengan nekomata lain di gunung, membunuh, dan memakan manusia.

Cerita rakyat ini akhirnya memengaruhi kehidupan banyak kucing yang pemiliknya percaya pada mitologi Jepang tersebut tersebut. Karena diyakini hanya kucing peliharaan yang berubah menjadi nekomata, sejumlah kucing ditinggalkan begitu saja setelah mencapai usia tertentu.

Keahlian atau kekuatan lain dari kucing iblis ini diyakini adalah kemampuannya berkomunikasi dengan orang mati. Tak hanya itu, nekomata juga dikatakan mampu mengendalikan orang mati dan menggunakannya untuk menyiksa manusia.

Dalam mitologi Jepang, nekomata melakukan kejahatan untuk menimbulkan kesengsaraan bagi manusia. Di sisi lain, dikatakan bahwa nekomata melakukan kejahatan hanya kepada orang-orang yang pernah menyakiti kucing.

Orang percaya bahwa nekomata akhirnya memanfaatkan manusia melalui kekuatannya. Cara lain mereka membunuh manusia selain memakannya adalah dengan menimbulkan kekacauan dan kebakaran besar. Mereka akan sangat senang membuat kekacauan di antara manusia.

Kekejaman nekomata sungguh tak tertandingi. Menyiksa manusia hanya untuk bersenang-senang. Dan menyaksikan penderitaan manusia bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh makhluk yang memiliki hati nurani.