Kronologi Runtuhnya Kekaisaran Inca dan Kematian Raja Terakhir

By Ricky Jenihansen, Senin, 25 September 2023 | 14:00 WIB
Meski suku Inca membayarkan uang tebusan, penjajah Spanyol tetap mengeksekusi raja terakhir Kekaisaran Inca. (Public Domain)

Dalam pertempuran berikutnya, di mana senjata api tidak cocok dengan tombak, panah, ketapel, dan pentungan, 7.000 suku Inca terbunuh dan tidak ada kerugian di pihak Spanyol. Atahualpa terkena pukulan di kepala dan ditangkap hidup-hidup.

Francisco Pizarro (Public Domain)

Tebusan & Kematian AtahualpaAtahualpa dijadikan sebagai sandera oleh Pizarro dan diminta untuk membayar tebusan. Pembebasan Atahualpa akan dijamin jika sebuah ruangan berukuran 6,2 x 4,8 meter diisi dengan segala harta.

Suku Inca diminta untuk mengisi ruangan itu dengan harta hingga tingginya mencapai 2,5 meter. Suku Inca menyanggupinya, dan ruangan itu dipenuhi tumpukan benda-benda emas mulai dari perhiasan hingga berhala.

Ruangan itu kemudian diisi dua kali lagi dengan benda-benda perak. Keseluruhan tugas ini memakan waktu delapan bulan, dan nilai akumulasi harta karun saat itu diperkirakan lebih dari $300 juta.

Sementara itu, Atahualpa terus menjalankan kerajaannya dari penjara, dan Pizarro mengirimkan ekspedisi penjelajahan ke Cuzco dan Pachacamac sambil menunggu bala bantuan dari Panama.

Namun demikian, meski mendapatkan uang tebusan, Pizarro tetap mengadili dan mengeksekusi Atahualpa, pada tanggal 26 Juli 1533 M.

Raja Inca awalnya dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar, tetapi setelah raja setuju untuk dibaptis, hukuman ini diubah menjadi hukuman mati dengan cara dicekik.

Beberapa anak buah Pizarro menganggap ini adalah respons yang paling buruk, dan Pizarro menerima kritik dari raja Spanyol karena memperlakukan penguasa asing dengan sangat buruk.

Namun pemimpin Spanyol yang cerdik itu telah melihat betapa tunduknya suku Inca kepada raja mereka, bahkan ketika ia ditahan, bahkan ketika ia ditawan oleh musuh.

Sebagai dewa yang hidup, Pizarro mungkin tahu bahwa hanya kematian raja yang dapat menyebabkan kekalahan total bagi suku Inca.

Bahkan dalam kematian, raja Inca memberikan pengaruh terhadap rakyatnya karena terpenggalnya kepala Atahualpa melahirkan legenda Inkarri yang abadi.

Karena suku Inca percaya bahwa suatu hari nanti kepala akan menumbuhkan tubuh baru dan penguasa mereka akan kembali, mengalahkan Spanyol, dan memulihkan tatanan alam.

Yang terpenting, masa penahanan Atahualpa telah menunjukkan kepada Spanyol bahwa terdapat faksi-faksi besar di Kekaisaran Inca dan faksi-faksi ini dapat dieksploitasi untuk keuntungan mereka sendiri.