Nationalgeographic.co.id—Dalam bahasa Inggris kata tantalize dapat diterjemahkan sebagai "menggiurkan" atau "menggoda", kondisi seseorang yang menginginkan sesuatu yang tidak dia miliki. Situasi yang menyiksa itu ternyata berasal dari mitologi Yunani tentang tokoh yang bernama Tantalus.
Menurut mitologi Yunani, Tantalus adalah penguasa kota kuno Sipylus di Frigia, yang terletak di Anatolia. Dia adalah ayah dari Niobe dan Pelops dan merupakan anggota pendiri Keluarga Atreus yang terkenal, tempat asal Menelaus dan Raja Agamemnon.
Raja Agamemnon adalah salah satu karakter paling terkenal, seorang pemimpin penting dalam mitologi Yunani. Dia adalah pemimpin pasukan Yunani yang menyerang kota Troy selama Perang Troya yang legendaris.
Tantalus, seperti banyak tokoh terkemuka lainnya dalam mitologi Yunani, lahir dari salah satu dari banyak masalah Zeus. Jadi orang tuanya adalah Zeus, raja para Dewa Olympian, dan Pluto yang merupakan seorang bidadari.
Pluto yang berarti kekayaan, merupakan putri Cronos atau Himantes. Ia adalah Oceanid yang bermata lembut, salah satu dari 3.000 putri peri air Titans Oceanus.
Meskipun berbagai versi mitologi Yunani tentang Tantalus berbeda-beda, sebagian besar sumber menunjukkan bahwa dia adalah teman dekat para dewa.
Tantalus bahkan diundang untuk makan malam dan berpesta bersama mereka. Namun, hubungan khusus dengan para dewa dan Olympus mungkin telah menyebabkan kejatuhannya.
Hal itu karena salah satu sumber menyatakan bahwa ia menghadapi murka para dewa. Para dewa murka karena Tantalus mengungkapkan rahasia yang telah ia pelajari di alam dewa kepada manusia.
Kisah lain yang jauh lebih mengerikan menyatakan bahwa dia membunuh putranya sendiri yang bernama Pelops. Ia kemudian berusaha memberikannya kepada para Dewa untuk melihat apakah mereka menyadarinya.
Penyair Yunani Kuno Pindar menulis dalam salah satu syairnya bahwa Tantalus menghadapi hukuman ilahi setelah mencuri nektar dan ambrosia.
Ambrosia adalah makanan dan minuman tradisional para dewa, dan membawanya kembali ke dunia manusia. Tantalus menderita hukuman brutal atas kejahatannya terhadap para dewa dalam mitologi Yunani.
Menurut salah satu versi mitologi Yunani, yang mencakup ketiga kejahatan tersebut, Tantalus memutuskan untuk membawa kembali ambrosia dan nektar dari pesta para dewa kepada bangsanya sendiri.
Sehingga mereka bisa menjadi abadi dan mempelajari rahasia para dewa. Namun, ketika hal ini tidak berhasil, ia memutuskan untuk mengorbankan Pelops, putranya sendiri dan membawanya ke Olympian.
Setelah membunuh putranya, dia memotongnya menjadi beberapa bagian dan mencoba menyajikannya kepada para dewa. Semua dewa, kecuali Demeter.
Demeter adalah dewi yang putus asa atas penculikan putrinya, Persephone oleh Dewa Hades. Demeter adalah dewi panen dalam mitologi Yunani, dia juga dewi pertanian dan siklus hidup dan mati.
Pada saat itu Demeter sedang sedih kaerna putrinya Persephone diculik oleh Dewa Hades. Dewa Hades dan Demeter adalah saudara kandung Dewa Zeus.
Jadi Dewa Hades menculik keponakannya sendiri dan memperkosanya. Peristiwa itu membuat Demeter sangat sedih dan muram sehingga mempengaruhi musim di Bumi.
Demeter yang sedang sedih ini segera menyadari bahwa yang ada di piring di hadapan mereka adalah daging manusia.
Demeter, yang teralihkan oleh kesedihannya, adalah satu-satunya yang menggigit makanan tersebut, yang kebetulan adalah bahu Pelops.
Zeus merasa terganggu dengan tindakan mengerikan Tantalus, dan memohon kepada Clotho, salah satu Takdir. Clotho atau Klotho, adalah salah satu tokoh dalam mitologi Yunani.
Dia adalah dewi termuda dari Tiga Takdir atau Moirai. Dalam mitologi Yunani kuno, dia memutar benang kehidupan manusia, saudara perempuannya menarik (Lachesis) dan memotong (Atropos) benang tersebut.
Dia juga membuat keputusan-keputusan besar, seperti kapan seseorang dilahirkan, sehingga pada dasarnya mengendalikan kehidupan masyarakat.
Kekuatan ini memungkinkan dia tidak hanya memilih siapa yang dilahirkan, tetapi juga memutuskan kapan dewa atau manusia akan diselamatkan atau dibunuh.
Zeus akhirnya meminta Clotho untuk menghidupkan kembali putra raja. Setelah dia hidup kembali, bahunya yang digigit Demeter ditambal dengan sepotong gading.
Meskipun kejahatannya bervariasi, hukuman brutalnya selalu sama. Tantalus ditakdirkan untuk berdiri setinggi lehernya di dalam air tetapi tidak pernah bisa mencapainya untuk minum sedikit pun.
Tantalus tidak pernah bisa menggigit buah-buahan lezat yang mengelilinginya di dunia bawah. Tantalus akan selalu haus dan lapar namun hanya berjarak beberapa inci dari makanan dan air, Tantalus kini menjadi salah satu tokoh paling ikonik dalam mitologi Yunani.
Penderitaan yang terjadi pada Tantalus adalah karena sangat merindukan sesuatu yang berada di luar jangkauannya. Sehingga Tantalus memunculkan kata “Tantalized” dalam bahasa Inggris.
Bahkan orang Yunani kuno mengembangkan ungkapan berdasarkan mitos ikonik itu. Pada zaman kuno, orang Yunani menggunakan frasa “hukuman Tantalean,” atau “Ταντάλειοι τιμωρίαι” dalam bahasa Yunani Kuno.
Ungkapan itu merujuk pada orang-orang yang memiliki banyak kemewahan tetapi tidak pernah dapat sepenuhnya menghargai atau memanfaatkannya.