Sejarah Perang Salib: Pertaruhan Negara Latin dalam Pertempuran Hattin

By Ricky Jenihansen, Jumat, 6 Oktober 2023 | 08:00 WIB
Pertempuran Hattin merupakan pertaruhan terakhir negara latin dalam sejarah Perang Salib. (Millitary History)

Kemudian tentara bayaran (biasanya pemanah berkuda), pasukan yang diwajibkan dari tanah Ayyubiyah, dan bahkan beberapa sukarelawan yang bersemangat untuk berpetualang dan alasan perang agama.

Selama beberapa bulan tentara dikerahkan di suatu titik di selatan Damaskus di bawah pengawasan putra sulung Saladin, al-Afdal.

Di Hattin, Saladin mampu menurunkan sekitar 12.000 tentara bayaran dan 6.000-12.000 tentara wajib militer; 12.000 di antaranya adalah kavaleri.

Seluruh pasukan diorganisasikan menjadi tiga divisi, dengan Saladin memimpin langsung pusatnya.

Sementara itu, Tentara Negara Latin dipimpin oleh raja Kerajaan Yerusalem, Guy dari Lusignan (memerintah 1186-1192 M) dan berjumlah lebih dari 16.000 orang.

Kemudian juga ada bangsa Frank, sebutan bagi pemukim Tentara Salib oleh musuh mereka. Mereka memiliki sekitar 15.000 hingga 18.000 infanteri dan sekitar 1.300 ksatria berkuda.

Hampir setiap warga Frank yang berbadan sehat dari Negara-negara Tentara Salib telah dipanggil. Kemudian tentara bayaran tambahan dibeli menggunakan uang tahunan yang dikirim Raja Henry II dari Inggris ke Tanah Suci Yerusalem untuk pertahanannya.

Pasukan ini berjumlah besar namun tidak sebanyak musuh yang dipimpin oleh Saladin. Kemudian yang terpenting, kota-kota dan kastil-kastil di Negara-Negara Tentara Salib telah kehilangan garnisunnya untuk menyusun pasukan ini.

Pertempuran Hattin adalah pertaruhan lempar dadu. Jika pasukan lapangan Negara Latin dikalahlan, maka Timur Latin juga dipastikan kalah.