Keperawanan dan Perkawinan dalam Kehidupan Sosial Kekaisaran Inca

By Ricky Jenihansen, Jumat, 6 Oktober 2023 | 11:00 WIB
Ilustrasi resepsi perkawinan di Kekaisaran Inca. (Short History)

Dalam budaya di mana sering terjadi peperangan berarti jumlah penduduk laki-laki secara signifikan lebih kecil dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Poligami diperbolehkan, meskipun tampaknya poligami hanya dibatasi pada kalangan bangsawan yang mempunyai banyak selir.

Istri pertama selalu menjadi yang paling senior jika ada istri kedua. Seorang duda boleh menikah lagi dengan siapa pun yang dipilihnya, tetapi seorang janda hanya boleh menikah dengan saudara laki-laki suaminya.

Ilustrasi kehidupan kerja di Kekaisaran Inca. (Histories)

Kehidupan kerjaKedua jenis kelamin bekerja di ladang dengan menggunakan peralatan sederhana, dan seringkali dalam tim. Atau mereka beternak atau memancing dan berburu, tergantung pada lokasi mereka.

Laki-laki mungkin diminta untuk melakukan tugas-tugas buruh, seperti membangun dan memelihara jalan-jalan Inca atau bertani di tanah negara Inca atau dinas militer kepada penguasa Inca.

Ketika hal ini terjadi dan para laki-laki dipanggil pergi, tetangga mereka membantu agar pertanian keluarga dapat terus berfungsi.

Perempuan diharapkan menyiapkan makanan, mengasuh anak, dan melakukan tugas-tugas penting seperti membersihkan dan menenun. Yang terakhir menyediakan pakaian wol camelid, biasanya hanya satu set untuk setiap anggota keluarga.

Mengenai pakaian, jika dikenakan, laki-laki mengenakan celana panjang (huara), kemeja tanpa lengan (cushma atau uncu), dan bila perlu jubah wol (yacolla). Wanita mengenakan tunik berikat panjang (anacu) dan yacolla juga.

Alas kaki berupa sandal kulit dan tali wol (usuta). Selain menenun, kerajinan lain mungkin juga telah dibuat, biasanya tembikar, yang dibuat oleh kedua jenis kelamin.

Mungkin waktu makan adalah acara sehari-hari yang paling dinantikan. Sekali di pagi hari dan sekali lagi di malam hari, dengan kayu atau kotoran llama sebagai bahan bakar yang paling umum.

Pola makan sebagian besar adalah vegetarian dengan daging disediakan untuk acara-acara khusus, meskipun masyarakat pesisir memiliki akses terhadap makanan laut.

Bubur quinoa, jagung, dan kentang merupakan makanan pokok. Buah-buahan liar tersedia mulai dari ceri asam hingga nanas, dan camilan termasuk popcorn.

Kedua jenis kelamin akan berpartisipasi dalam upacara keagamaan publik dan perayaan yang berkaitan dengan kalender pertanian. Sedangkan acara utamanya adalah minum bir chicha.

Menari adalah fitur penting dari perayaan ketika penari menirukan aktivitas seperti berburu, menabur, atau berperang. Musik pengiringnya berasal dari panpipes keramik, gendang, lonceng, klakker, kerincingan, rebana, dan terompet kerang.

Kegiatan rekreasi tampaknya jarang dilakukan, namun terdapat bukti adanya olahraga seperti lari dan lompat, permainan papan, dan perjudian menggunakan dadu. Pembacaan puisi, menceritakan mitos dan menyanyikan lagu balada tradisional adalah hiburan populer lainnya.