Patung Colossus of Rhodes, Simbol Kemenangan dalam Sejarah Yunani Kuno

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 7 Oktober 2023 | 11:00 WIB
Dalam sejarah Yunani kuno, patung Colossus of Rhodes dibangun sebagai ungkapan terima kasih pada para dewa. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Colossus of Rhodes (Kolosus di Rodos) adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Dalam sejarah Yunani kuno, ini adalah patung paling ambisius dan tertinggi pada periode Helenistik. Konon patung ini dibangun sebagai ungkapan terima kasih kepada para dewa untuk kemenangan atas musuh yang menyerang.

Colossus of Rhodes berdiri selama kurang dari 60 tahun sebelum dihancurkan oleh gempa bumi.

Pulau Rhodes, pulau penting dalam sejarah Yunani kuno

Sejak zaman kuno, pulau kecil Rhodes di Yunani telah menjadi persimpangan utama antara Laut Aegea dan Laut Mediterania. Dalam sejarah Yunani kuno, pulau ini merupakan pusat ekonomi penting di dunia kuno.

Ibu kotanya, juga bernama Rhodes, dibangun pada tahun 408 Sebelum Masehi. Pada 357 Sebelum Masehi, Rhodes ditaklukkan oleh Mausolus dari Halicarnassus namun jatuh ke tangan Persia pada 340 Sebelum Masehi. “Pulau ini akhirnya direbut oleh Aleksander Agung pada tahun 332 Sebelum Masehi,” tulis Bryan Hilliard di laman Ancient Origins.

Pada akhir abad keempat SM, Rhodes bersekutu dengan Ptolemeus I dari Mesir kuno melawan musuh bersama. Musuh itu adalah Antigonus I Monophthalmus dari Makedonia.

Pada tahun 305 Sebelum Masehi, Antigonus mengirim putranya Demetrius untuk merebut dan menghukum Rhodes karena aliansinya dengan Mesir kuno. Dia menyerang pulau itu dengan 40.000 orang dan senjata. Perang itu terjadi selama 1 tahun.

Pasukan bantuan berupa kapal yang dikirim oleh Ptolemeus tiba pada tahun 304 Sebelum Masehi. Pasukan Antigonus meninggalkan pengepungan tersebut, meninggalkan sebagian besar peralatan pengepungan mereka.

Menjual peralatan pengepungan milik musuh untuk menciptakan patung besar

Untuk merayakan kemenangan mereka, orang Rhodes menjual peralatan musuh tersebut. Mereka memutuskan untuk menggunakan uang tersebut untuk membangun patung besar untuk dewa matahari, Helios. “Patung itu kemudian diberi nama Colossus of Rhodes atau Kolosus di Rodos,” kata Hilliard.

Selain itu, Colossus didirikan sebagai perayaan atas kebebasan dari musuh.

Menurut Pliny the Elder, seorang sejarawan Yunani kuno, pembangunannya memakan waktu 12 tahun. Colossus of Rhodes selesai pada tahun 280 Sebelum Masehi.

Jadi simbol kebanggaan kota, masyarakat mengira patung itu akan berdiri selamanya. Charles dari Lindos adalah arsiteknya. Ia diberi tugas untuk membangun patung yang tingginya hampir dua kali lipat dari patung mana pun yang pernah dibuat.

Basisnya terbuat dari marmer putih. Strukturnya didirikan secara bertahap dengan pelat perunggu dibentengi di atas kerangka besi dan batu. Menurut buku Pilon of Byzantium, 15 ton perunggu dan 9 ton besi digunakan

Colossus of Rhodes adalah patung besar berbentuk manusia. Tingginya yang lebih dari 30 meter menjadikannya sebagai salah satu patung terbesar di dunia kuno.

Saat ini, tidak ada yang tahu pasti seperti apa rupa Colossus of Rhodes atau bagaimana posturnya. Gambaran patung ini muncul pada koin di masa itu.

Catatan dari para saksi mata dan pendongeng menceritakan tentang sebuah patung yang sangat besar dan menakjubkan. Colossus of Rhodes digambarkan sebagai seorang pria telanjang dengan jubah di lengan kiri atau bahunya. Patung itu menghadap ke timur menghadap matahari terbit, obor di satu tangan, dan tombak di tangan lainnya.

Beberapa orang berpendapat bahwa patung itu mengenakan mahkota berduri. Patung digambarkan melindungi matanya dari terbitnya matahari dengan tangan kanannya atau menggunakan tangan itu untuk memegang obor tinggi-tinggi.

Patung megah dalam sejarah Yunani kuno yang berdiri selama lebih dari 50 tahun

Patung itu berdiri selama 56 tahun sampai pulau Rhodes dilanda gempa bumi pada tahun 226 Sebelum Masehi. Gempa bumi itu menghancurkan sebagian besar kota dan menyebabkan patung itu patah di bagian lututnya. Colossus of Rhodes pun roboh dan hancur berkeping-keping.

Dikatakan bahwa penduduk Rhodes mendapat tawaran dari Ptolemeus III Eurgetes dari Mesir kuno untuk menanggung semua biaya restorasi monumen. Namun mereka menolaknya.

Colossus of Rhodes berdiri selama 56 tahun sampai pulau Rhodes dilanda gempa bumi pada tahun 226 Sebelum Masehi. Gempa bumi itu menghancurkan sebagian besar kota dan patung raksasa itu. (Louis de Caullery/Louvre Museum )

Orang Rhodes kemudian berkonsultasi dengan oracle Delphi. Mereka takut bahwa patung itu telah menyinggung Dewa Helios. Bisa jadi, sang dewa menggunakan gempa bumi untuk menghancurkan patung megah itu.

Meskipun reruntuhannya tergeletak di tanah, ribuan orang datang dan takjub melihatnya.

Patung itu tidak akan tersentuh selama 900 tahun atau sampai invasi Arab ke Rhodes pada tahun 654. Konon sisa-sisa patung itu dilebur untuk digunakan sebagai koin, perkakas, artefak, dan senjata.

Legenda mengatakan bahwa seorang pedagang barang rongsokan di Suriah mengangkutnya dengan hampir 1.000 ekor unta.

Apakah patung Colossus of Rhodes benar-benar nyata?

Banyak yang percaya bahwa tidak mungkin membangun struktur seperti itu dengan teknologi pada masa itu. Banyak yang ragu jika patung Colossus of Rhodes tersebut pernah ada.

Namun, bukti baru muncul di sekitar pelabuhan Rhodes. Temuan arkeologis menunjukkan bahwa Colossus berdiri di atas bukit yang menghadap ke teluk tempat kastel abad pertengahan sekarang berdiri.

Para ahli menemukan batu berukir yang berasal dari zaman Colossus. Batu tersebut kemudian digunakan untuk membangun benteng yang sekarang berdiri di pintu masuk pelabuhan. Dipercaya bahwa batu inilah yang digunakan untuk menjadi dasar patung raksasa tersebut.

Benar-benar ada atau tidak, Colossus of Rhodes merupakan patung megah yang penting dalam sejarah Yunani kuno