Jatuhnya Konstantinopel: Serangan Terakhir Hancurkan Kekaisaran Romawi

By Sysilia Tanhati, Kamis, 5 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Konstantinopel bertahan melawan pengepungan dan serangan selama berabad-abad. Tapi akhirnya, sebuah meriam besar Kekaisaran Ottoman berhasil merobohkan ibu kota Kekaisaran Romawi Timur. (Palma Le Jeune)

Para pembela Konstantinopel bertahan selama 6 minggu.

Mereka berhasil memukul mundur kapal-kapal Kekaisaran Ottoman yang melintasi pelabuhan untuk sementara waktu. Namun Ottoman membangun jalan berpagar selama pengepungan dan memasukkan 70 kapal mereka ke pelabuhan dari jalan tersebut. Mereka mulai membombardir tembok yang lebih lemah yang menghadap ke laut.

Pemberontakan di Asia Kecil

Pada akhir bulan Mei, Kaisar Ottoman menerima kabar bahwa beberapa rakyatnya di Asia Kecil memberontak setelah tentaranya pergi. Mehmed pun mengajukan tawaran kepada Konstantinus IX. Ia meminta Konstantinus untuk membayar upeti dan Ottoman akan mundur serta menghentikan pengepungan.

Mehmed berharap bisa kembali ke Asia Kecil. Konstantinus menolak dan tindakannya merupakan kesalahan yang tragis.

Mehmed yang murka pun memberi tahu anak buahnya bahwa mereka bisa menjarah kota itu ketika jatuh. Dan Konstantinus adalah salah satu kota terkaya di dunia kuno.

Pada tanggal 29 Mei, Mehmed melancarkan serangan habis-habisan ke Konstantinopel. Ia mengirimkan pasukan yang lebih kuat untuk melawannya dalam tiga gelombang.

Serangan terakhir yang dilakukan oleh Janissari, pasukan elitnya, berhasil menghancurkan Konstantinopel. Sekali lagi, sebuah gerbang kecil dibiarkan terbuka di salah satu tembok yang memungkinkan para Janissari memasuki kota. Mereka mengibarkan bendera Kekaisaran Ottoman di Konstantinopel.

Pasukan Ottoman kemudian bergerak menuju gerbang utama dan membiarkan tentara yang tersisa masuk. Konstantinopel yang tadinya sulit ditembus kini harus ditaklukkan.

Di saat-saat putus asa terakhir, Konstantinopel terpaksa mempertahankan beberapa tembok bersama perempuan dan anak-anak. Tak perlu dikatakan lagi, mereka dengan cepat diserbu. Beberapa pria melarikan diri ke rumah untuk melindungi keluarganya. Beberapa orang mencari perlindungan di gereja. Tapi itu bukanlah langkah yang bijak, sebab gereja-gereja dipenuhi dengan emas dan permata.

Pasukan Ottoman menghancurkan ikon-ikon Kristen, patung-patung, lukisan dan gereja-gereja, termasuk Hagia Sophia. Mehmed memasuki kota pada hari yang sama dan menyatakan bahwa gereja yang besar dan megah itu akan menjadi masjid. Dia mengakhiri pembantaian saat memasuki Kontantinopel.

Setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Ottoman, Mehmed II menjadikannya sebagai ibu kota Ottoman. Kekaisaran Romawi Timur pun berakhir dan wilayah kekuasaannya dimasukkan ke dalam Kekaisaran Ottoman.