Kisah Ibnu Batutah, Penjelajah Legendaris dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Senin, 9 Oktober 2023 | 09:00 WIB
Dalam sejarah dunia, Ibnu Batutah merupakan salah satu penjelajah terkenal. Ia menghabiskan separuh hidupnya untuk berkelana ke banyak tempat. (Léon Benett)

Mimpi yang membawa Ibnu Batutah berkelana

Batutah mengaku didorong oleh mimpi di mana seekor burung besar membawanya dengan sayapnya. Dalam mimpinya, ia melakukan penerbangan jauh ke arah timur. “Sang burung meninggalkan saya di sana,” tulisnya. Seorang suci telah menafsirkan mimpi itu sebagai pertanda bahwa Batutah akan berkelana melintasi bumi. Pemuda asal Maroko itu bermaksud untuk menggenapi ramalan tersebut.

Beberapa tahun berikutnya adalah perjalanan yang penuh tantangan bagi Batutah. Dia bergabung dengan karavan dan berkeliling Persia dan Irak. Batutah kemudian berkelana ke utara menuju tempat yang sekarang disebut Azerbaijan.

Setelah singgah di Mekah, ia melakukan perjalanan melintasi Yaman dan melakukan perjalanan laut ke Tanduk Afrika. Dari sana, ia mengunjungi kota Mogadishu di Somalia. Sang penjelajah akhirnya melanjutkan ke bawah garis khatulistiwa dan menjelajahi pesisir Kenya dan Tanzania.

Perjalanan panjang menuju ke India

Setelah meninggalkan Afrika, Batutah menyusun rencana untuk melakukan perjalanan ke India. Ia berharap mendapatkan jabatan yang menguntungkan sebagai qadi atau hakim Islam di India. Batutah mengikuti rute berkelok-kelok ke timur, pertama melewati Mesir dan Suriah sebelum berlayar ke Turki.

Batutah mengandalkan statusnya sebagai ulama untuk mendapatkan keramahtamahan dari penduduk setempat. Di banyak titik dalam perjalanannya, dia dihujani hadiah berupa pakaian bagus, kuda, dan bahkan selir dan budak.

Dari Turki, Batutah menyeberangi Laut Hitam dan memasuki wilayah kekuasaan Golden Horde Khan yang dikenal sebagai Uzbeg. Dia disambut di istana Uzbeg. Batutah tinggal di Bizantium selama sebulan dan mengunjungi Hagia Sophia. Ia bahkan menerima audiensi singkat dengan Kaisar Bizantium.

Batutah selanjutnya melakukan perjalanan ke timur melintasi padang rumput Eurasia sebelum memasuki India melalui Afghanistan dan Hindu Kush.

Tiba di Delhi pada tahun 1334, ia mendapatkan pekerjaan sebagai hakim Muhammad Tughluq, seorang sultan yang berkuasa. Batutah menghabiskan beberapa tahun dalam pekerjaan yang nyaman. Ia bahkan menikah dan memiliki anak. Tapi Batutah akhirnya menjadi waspada terhadap sultan.

Sang sultan dikenal kerap melukai dan membunuh musuh-musuhnya. “Ia terkadang melemparkan mereka ke gajah dengan pedang menempel di gadingnya,” Andrews menambahkan lagi.

Penjelajah masyhur dalam sejarah dunia melakukan perjalanan ke Kekaisaran Tiongkok