Arti Warna dan Desain yang Digunakan dalam Tekstil Kekaisaran Inca

By Ricky Jenihansen, Senin, 9 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Tekstil Andean. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Tekstil adalah komoditas yang dianggap paling berharga dalam Kekaisaran Inca, bahkan jika dibandingkan emas dan perak. Tekstil kekaisaran Inca memiliki fungsi penting dengan varian warna dan desain indah yang punya arti khusus.

Untuk diketahui, tekstil Kekaisaran Inca memiliki gaya yang sederhana dan sebagian besar dibuat dari bahan katun dan wol. Tekstil Kekaisaran Inca adalah simbol status dalam masyarakat Inca dan merupakan indikator kekayaan.

Bahkan para penguasa dan bangsawan juga dimakamkan dengan dibungkus beberapa lapis tekstil yang halus. Begitu besarnya nilai yang diberikan pada tekstil berkualitas, sehingga suku Inca sering menjadikan tekstile sebagai upeti atau pajak.

Setiap tahun, penenun diberi pasokan wol atau kapas yang cukup untuk membuat tekstil sesuai dengan perhitungan jumlahnya. Tekstil yang membutuhkan banyak tenaga kerja dianggap sangat berharga.

Tekstil dalam kekaisaran Inca dihargai sangat tinggi bahkan sampai menjadi bentuk mata uang. Misalnya, dalam beberapa kasus, negara menggunakan tekstil untuk membayar unit tentara dan orang-orang yang membayar pekerja mereka.

WarnaWarna utama yang digunakan pada tekstil Kekaisaran Inca adalah hitam, putih, hijau, kuning, oranye, ungu, dan merah. Warna biru jarang ditemukan pada tekstil Inca.

Warna-warna ini berasal dari pewarna alami yang diekstraksi dari tumbuhan, mineral, serangga, dan moluska.

Ratusan corak warna tambahan dibuat dari pencampuran palet dasar pigmen. Warna juga memiliki asosiasi tertentu, misalnya merah disamakan dengan penaklukan, pemerintahan, dan darah.

Hal ini paling jelas terlihat pada Mascaypacha, lambang negara Inca, di mana setiap benang rumbai merah melambangkan bangsa yang ditaklukkan. Mascaipacha adalah simbol kekaisaran, hanya dipakai oleh Sapa Inca sebagai Raja Cusco dan Tahuantinsuyo.

Ini adalah mahkota yang terbuat dari lapisan-lapisan anyaman berwarna-warni, dengan latu yang menggantung, yaitu hiasan rumbai wol merah terbaik, dengan gantungan tali merah yang melekat pada tabung emas.

Dihiasi dengan benang-benang emas dan rumbai yang membawa dua atau tiga bulu tegak dari burung elang gunung, burung suci yang disebut Corequenque dalam bahasa Spanyol, ini adalah ekspresi fisik dari kekuasaan politik tertinggi di Kekaisaran Inca.

Dalam beberapa upacara, Sapa Inca membawa Mascaipacha di tangannya, sementara dia mengenakan topi perang yang dihias bulu.

Kemudian ada warna hijau yang mewakili hutan hujan, masyarakat yang menghuninya, nenek moyang, hujan dan pertumbuhan pertanian yang diakibatkannya, koka, dan tembakau. Hitam melambangkan penciptaan dan kematian, sedangkan kuning melambangkan jagung atau emas.

Sementara ungu, seperti halnya pelangi, dianggap sebagai warna pertama dan dikaitkan dengan Mama Oclla, ibu pendiri ras Inca. Terakhir, orang asing di Cuzco hanya boleh mengenakan pakaian berwarna hitam.

Tekstil Kekaisaran Inca memiliki corak warna dan desain dengan arti khusus. (Lombard Museum)

DesainSelain menggunakan benang yang diwarnai untuk menenun pola, teknik lainnya termasuk sulaman, kanvas dan mencampur lapisan-lapisan kain. Para penenun juga menggunakan teknik lukisan, baik dengan tangan atau menggunakan stempel kayu.

Suku Inca menyukai desain geometris abstrak, terutama motif kotak-kotak, yang pola berulang (tocapus) di seluruh permukaan kain.

Pola-pola tertentu mungkin juga merupakan ideogram dan memiliki makna tertentu, namun masalah ini terus diperdebatkan oleh para ilmuwan.

Subjek non-geometris, sering kali ditampilkan dalam bentuk abstrak, termasuk kucing (terutama jaguar dan puma), llama, ular, burung, makhluk laut, dan tumbuhan.

Pakaian bermotif sederhana, biasanya dengan desain persegi di bagian pinggang dan pinggiran serta segitiga yang menandai leher.

Salah satu desainnya adalah tunik standar militer yang terdiri dari desain kotak-kotak hitam putih dengan segitiga merah terbalik di bagian leher.

Desain dapat dikhususkan untuk kelompok keluarga (ayllu), dan salah satu alasan mengapa desain diulang adalah karena tekstil sering kali diproduksi untuk negara sebagai pajak. Sehingga tekstil dapat mewakili komunitas tertentu dan warisan budaya mereka.

Sama seperti koin dan perangko masa kini yang mencerminkan sejarah suatu negara, tekstil Andean juga menawarkan motif yang dapat dikenali. Motif tersebut mewakili komunitas tertentu yang membuatnya atau desain yang dipaksakan oleh kelas penguasa Kekaisaran Inca yang memesannya.

Pada saat yang sama, sama seperti suku Inca yang memaksakan dominasi politik terhadap wilayah yang mereka taklukkan, mereka juga menerapkan bentuk dan desain standar Inca dalam bidang seni.

Namun mereka tetap membiarkan tradisi lokal mempertahankan warna dan motif pilihan mereka.

Penting untuk dicatat bahwa tekstil Inca tidak menampilkan gambar-gambar seperti diri mereka sendiri dan upacara adat. Atau misalnya gambar-gambar umum Andean seperti monster atau tokoh setengah manusia setengah hewan, seperti halnya dekorasi pada tembikar.

Hiasan tambahan dapat ditambahkan pada barang berupa tassles, brokat, bulu, dan manik-manik dari logam mulia atau cangkang. Benang logam mulia juga bisa ditenun menjadi kain itu sendiri.

Karena bulu biasanya berasal dari burung tropis dan condor yang langka, pakaian ini diperuntukkan bagi keluarga kerajaan dan bangsawan.