Terkejut dengan kesalehan Agamemnon, ia memutuskan untuk tidak membunuhnya. Sebaliknya, ia malah menikahkannya dengan Clytemnestra.
Mereka dikarunia seorang putra, Orestes, serta tiga putri, Chrysothemis, Electra, dan Iphigenia, yang merupakan kesayangan Clytemnestra.
Perang Troya dan Pengorbanan
Perang Troya bermula ketika Paris menculik istri Menelaus, Helen. Hal ini membuat Agamemnon, yang kala itu merupakan raja paling berkuasa di Yunani menjadi murka.
Ia memutuskan untuk membantu saudaranya mengembalikan istrinya dan berperang melawan Troya. Bagaimanapun juga, kehormatan mereka dipertaruhkan.
Namun, meskipun Agamemnon memiliki pasukan dan 1000 kapal yang siap berangkat, mereka tidak dapat memulai perjalanan mereka karena cuaca yang buruk.
Setelah berkonsultasi dengan seorang peramal, Agamemnon diberitahu bahwa ia harus mengorbankan putrinya sendiri, Iphigenia, untuk menenangkan Artemis, dewi perburuan. Hal ini akan memastikan keberhasilan dalam perang, jadi Agamemnon setuju dan mengirim pesan kepada Clytemnestra.
Agamemnon menipu istrinya dengan memintanya untuk membawa Iphigenia ke Aulis untuk dinikahkan dengan Achilles.
“Ada yang mengatakan bahwa ketika Clytemnestra dan Iphigenia tiba di Aulis, Agamemnon memberi tahu istrinya apa yang akan terjadi dan dengan ketakutan, ia memohon kepada Agamemnon untuk menyelamatkan nyawa putri kesayangannya,” kata Juan. “Namun sumber lain mengatakan bahwa Iphigenia dikorbankan secara rahasia. “
Segera setelah Iphigenia terbunuh, angin yang menguntungkan muncul, sehingga memungkinkan Agamemnon untuk pergi ke Troy dengan pasukannya.
Clytemnestra dan Aegisthus
Dengan Agamemnon pergi berperang dalam Perang Troya selama sepuluh tahun, Clytemnestra memulai perselingkuhan rahasia dengan Aegisthus, sepupu Agamemnon.