Sastra dan Sejarah Abad Pertengahan Dipenuhi dengan Mitos dan Takhayul

By Ricky Jenihansen, Jumat, 13 Oktober 2023 | 10:00 WIB
Karya sastra dan sejarah Abad Pertengahan dipenuhi dengan mitos dan dongeng. (Creative Commons)

Nationalgeographic.co.id—Abad Pertengahan sering kali dicitrakan sebagai periode zaman kegelapan di Eropa yang ditandai dengan kemunduran peradaban. Citra tersebut tentu bukan tanpa alasan, seperti misalnya sastra dan sejarah Abad Pertengahan yang dipenuhi dengan mitos, dongeng dan takhayul yang sulit dibedakan.

Sastra dan sejarah Abad Pertengahan didefinisikan secara luas sebagai karya apa pun yang ditulis dalam bahasa Latin atau bahasa daerah. Kemudian karya itu ditulis antara tahun 476-1500 M.

Karya-karya tersebut meliputi filsafat, risalah keagamaan, kitab hukum, serta karya imajinasi. Namun secara lebih sempit, istilah ini berlaku untuk karya sastra puisi, drama, roman, prosa epik, dan tentu saja sejarah.

Semuanya ditulis dalam bahasa daerah, meskipun beberapa sejarah ditulis dalam bahasa Latin. Meskipun mungkin tampak aneh untuk menemukan sejarah dimasukkan ke dalam bentuk fiksi.

Perlu diingat bahwa banyak sejarah Abad Pertengahan mengandung unsur mitos, fabel, legenda dan takhayul. Dalam beberapa kasus, sebagian besar merupakan ciptaan para penulis yang hanya berupa imajinasi.

Bahasa & PembacaKarya sastra awalnya ditulis dalam bahasa Latin, tetapi penyair mulai menulis dalam bahasa sehari-hari (bahasa umum masyarakat) pada awal abad ke-7.

Sastra vernakular dipopulerkan lebih lanjut di Inggris pada masa Kerajaan Wessex oleh Alfred yang Agung (memerintah 871-899) dalam upaya untuk mendorong penyebaran literasi, dan wilayah lain pun kemudian mengikutinya.

Sastra vernakular adalah bahasa sastra yang tidak mempunya bentuk baku atau istilah lainnya, sastra yang dituturkan dengan bahasa rakyat jelata.

Penaklukan Norman pada tahun 1066 menetapkan bahasa Prancis sebagai bahasa sastra dan mengubah bahasa Inggris. Dari awalnya Bahasa Inggris Kuno (digunakan sekitar tahun 500-1100) menjadi Bahasa Inggris Pertengahan (sekitar tahun 1100-1500).

Cerita-cerita yang ditulis pada kedua era ini awalnya merupakan cerita rakyat (floklore) abad pertengahan. Itu adalah cerita-cerita yang disampaikan secara lisan, dan karena sebagian besar penduduknya buta huruf, buku-buku terus dibacakan dengan suara keras kepada penonton.

Cerita-cerita rakyat ini tidak dapat dibedakan dengan sejarah Abad Pertengahan. Mitos dan takhayul bercampur dengan cerita-cerita rakyat yang ada di seluruh Eropa.

Oleh karena itu, aspek aural sastra mempengaruhi cara penyusunannya. Penulis menulis untuk pertunjukan karyanya, bukan untuk bacaan pribadi dalam kesendirian.