Kekaisaran Bizantium, Kekuatan Abad Pertengahan yang Paling Bertahan

By Ricky Jenihansen, Rabu, 11 Oktober 2023 | 17:00 WIB
Kekaisaran Romawi Timur kemudian dikenal dengan Kekaisaran Bizantium, kekuatan abad pertengahan yang paling lama bertahan. Pemujaan terhadap seni religius dianggap menimbulkan bencana alam. Maka ikonoklasme atau pemusnahan karya seni keagamaan pun dilakukan di Bizantium.
Kekaisaran Romawi Timur kemudian dikenal dengan Kekaisaran Bizantium, kekuatan abad pertengahan yang paling lama bertahan. Pemujaan terhadap seni religius dianggap menimbulkan bencana alam. Maka ikonoklasme atau pemusnahan karya seni keagamaan pun dilakukan di Bizantium. (Chludov/Wikimedia Commons)

KonstantinopelAwal berdirinya Kekaisaran Bizantium terletak pada keputusan Kaisar Romawi Konstantinus I. Ia ingin merelokasi ibu kota Kekaisaran Romawi dari Roma ke Bizantium pada tanggal 11 Mei 330.

Nama populer Konstantinopel atau 'Kota Konstantinus' segera menggantikan nama resmi kaisar sendiri 'Roma Baru'.

Ibu kota baru ini memiliki pelabuhan alami yang sangat baik di teluk Tanduk Emas dan, terletak di perbatasan antara Eropa dan Asia.

Wilayah ini dapat mengendalikan lalu lintas kapal melalui Bosphorus dari Laut Aegea ke Laut Hitam, yang menghubungkan perdagangan yang menguntungkan antara barat dan timur.

Sebuah rantai besar membentang di pintu masuk Tanduk Emas, dan pembangunan Tembok Theodosian yang besar antara tahun 410 dan 413. Sehingga kota ini mampu menahan serangan gabungan dari laut dan darat berkali-kali.

Selama berabad-abad, seiring dengan bertambahnya bangunan-bangunan spektakuler, kota kosmopolitan ini menjadi salah satu yang terbaik di zaman mana pun.

Tentu saja, Kekaisaran Bizantium menjadi kota Kristen Ortodoks terkaya, termewah, dan terpenting di dunia. Kekaisaran Bizantium menjadi kekuatan abad pertengahan yang paling lama bertahan, hingga keruntuhannya pada tahun 1453 M.