Bagaimana Ekspresionisme Jerman Mengubah Sejarah Dunia Sinema?

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 13 Oktober 2023 | 09:00 WIB
Marlene Dietrich sebagai Lola Lola dalam film The Blue Angel, 1930. Salah satu film yang menggunakan pendekatan Ekspresionisme Jerman. (Via The Collector)

“Ekspresionisme Jerman adalah gerakan film yang sangat psikologis,” kata Bello, “narasi kejahatan dan korupsi yang mengisi filmografi ekspresionis tidak dapat dipisahkan dari latar belakang sosial dan sejarah Perang Dunia Pertama dan akibatnya.”

Disebut sebagai perang untuk mengakhiri semua perang, Perang Dunia Pertama mengubah dunia selamanya. Kekurangan sumber daya dan kelaparan meluas di Eropa, ekonomi terjun bebas, revolusi meletus, kekaisaran serta kerajaan runtuh, dan negara-negara baru keluar dari rahimnya.

Hampir sepuluh juta tentara tewas dalam empat tahun konflik. Di Jerman saja, dua juta orang tewas dalam pertempuran, sementara hampir dua belas juta lainnya pulang dengan luka parah. Dampak psikologis dari perang, baik di medan perang maupun di rumah, tidak terhitung.

Pada tanggal 9 November 1918, sebuah revolusi akan membawa kejatuhan monarki dan mengantarkan sebuah republik konstitusional demokratis yang baru. Ia juga memberikan sejumlah konsesi kepada para petinggi militer dan kelas atas.

Masa ini dikenal sebagai Periode Weimar atau Republik Weimar. Berlangsung dari tahun 1919 hingga 1933, periode ini penuh dengan konflik dan kontradiksi.

Namun, pada pertengahan tahun 1920-an, stabilisasi ekonomi yang lambat dan membaiknya hubungan internasional membuat Weimar mengalami masa keemasannya.

Seni, budaya, serta inovasi ilmiah dan filosofis berkembang pesat di Weimar. Pada tahun-tahun ini pula, sinema mengalami perkembangan teknologi dan artistik yang menakjubkan.

Bioskop Republik Weimar

Menurut Bello, sekitar 3500 film layar lebar diproduksi selama Periode Weimar. Bioskop tidak pernah sepopuler di Jerman dari tahun 1919 hingga 1926.

“Pada tahun 1920-an, Jerman memiliki satu-satunya industri film di dunia yang dapat menyaingi Hollywood dan, menurut banyak orang, melampauinya dalam hal modernitas dan kecanggihan,” katanya.

Sinema Weimar sangat luas dan beragam. Ekspresionisme Jerman hanyalah satu bagian dari keseluruhannya, tetapi terobosan gaya dan tematiknya begitu mencolok sehingga masih ada gema di sinema global saat ini.

Ekspresionisme Jerman di Bioskop