Endymion Mitologi Yunani: Kisah Manusia yang Memikat Hati Seorang Dewi

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 15 Oktober 2023 | 12:00 WIB
Selene dan Endymion, karya Nicolas Poussin, 1630. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id - Endymion adalah seorang manusia Yunani yang begitu menawan, sampai-sampai memikat hati dewi bulan, Selene. Terlepas dari hubungannya dengan Selene, Endymion juga dikenal karena tidurnya yang abadi.

"Tidurlah seperti tidurnya Endymion" adalah pepatah Yunani kuno yang mencerminkan mitos Endymion. Karakter kecil dalam mitologi Yunani ini masih berhasil menginspirasi dan memikat para seniman dan penyair berabad-abad kemudian. Apa sebenarnya yang begitu memikat dari kisah Endymion?

Asal-usul Endymion Mitologi Yunani

“Ada beberapa cerita yang berbeda mengenai asal-usul Endymion, tetapi menurut narasi yang paling populer, Endymion adalah putra Calyce dan Aethlius,” tulis Juan Salazar Sanchez.

Ketika Endymion beranjak dewasa, ia menikah dengan Asterodia, Chromia, Hyperippe, Iphianassa, atau nimfa Naid. terdapat berbagai persepsi mengenai siapa yang dinikahi Endymion, tetapi yang pasti ia memiliki empat anak: Paeon, Epeius, Aetolus, dan Eurycyda.

Endymion mendirikan kota Elis dan menyatakan dirinya sebagai raja pertama. Seiring bertambahnya usia Endymion, ia mengadakan kompetisi untuk menentukan siapa yang akan menjadi penggantinya.

Singkat cerita, putra Endymion, Epeius, memenangkan kompetisi tersebut. Segera ia menjadi raja Elis berikutnya. 

Setelah nasib kota aman di bawah kepemimpinan Epeius, Endymion pergi ke Caria dan tinggal di sana sebagai gembala. Di Caria inilah Endymion bertemu dengan Selene, dewi bulan. 

“Dalam beberapa narasi lain, Endymion lahir di Caria, dan mencari nafkah sebagai gembala,” kata Juan. “Para penyair dan penulis di kemudian hari semakin menambah mistisisme di sekitar Endymion dan memberinya gelar sebagai astronom pertama di dunia.”

Endymion dan Selene Mitologi Yunani

Endymion sangat tampan sehingga dewi bulan Selene jatuh cinta padanya. Ia juga terkenal karena awet muda.

Menurut salah satu versi, Juan menjelaskan, “untuk membuat [Endymon] awet muda dan mempertahankan ketampanannya, Selene meminta Zeus atau, dalam beberapa kisah, membaca mantra sendiri, untuk memberikan Endymion tidur abadi.”

Zeus mengabulkan permintaan Selene, dan ia turun ke bumi setiap malam untuk menemani Endymion. 

Selene dan Endymion melahirkan lima puluh anak perempuan, yang secara kolektif disebut Menai. Para Menai menjadi dewi bulan dan mewakili setiap bulan dalam kalender Yunani.

Dalam kisah lain, Zeus menidurkan Endymion sebagai hukuman atas rasa sayangnya kepada Hera, istri Zeus. Namun, versi ini tidak populer dan tidak tersebar luas.

Sementara sebagian besar narasi berbicara tentang cinta antara Endymion dan Selene, ada kisah yang kurang dikenal yang melibatkan Hypnos. 

Dalam kisah ini, Hypnos, sang dewa tidur, jatuh cinta pada kecantikan Endymion, dan memberinya tidur abadi. Hypnos membuat Endymion tidur dengan mata terbuka, sehingga ia bisa terus mengagumi kecantikannya.

Kematian Endymion Mitologi Yunani

Seperti halnya ada beberapa narasi yang berbeda tentang asal-usul Endymion, ada beberapa kisah tentang kematian dan penguburannya.

Juan menjelaskan, beberapa orang percaya bahwa Endymion dimakamkan di Elis, di tempat ia menyelenggarakan kompetisi untuk putra-putranya. 

“Yang lain menyatakan bahwa Endymion meninggal di Gunung Latmus. Karena itu, ada dua tempat pemakaman Endymion, di Elis dan Gunung Latmus.”

Endymion dan Dewi Bulan (Selene, Artemis, dan Diana)

Artemis, lukisan dinding dari Stabiae; di Museo Archeologico Nazionale, Napoli. (Britannica)

Selene adalah dewi bulan sebelum masa Olympus, dan dianggap sebagai personifikasi bulan. Ketika dewa-dewa Olympus menjadi lebih terkenal, wajar jika banyak mitos yang lebih tua dialihkan ke dewa-dewa yang lebih baru ini.

“Tidak masuk akal jika ia dihubungkan dengan mitos romantis. Mungkin inilah mengapa mitos tersebut tidak dipindahkan ke dalam panteon selanjutnya, dan dia terus dikaitkan dengan Selene,” kata Juan.

Dalam mitologi Romawi, Luna adalah padanan dari Selene, sedangkan Diana adalah padanan dari Artemis. 

Untuk memperjelas lebih lanjut, meskipun Selene/Luna dan Artemis/Diana diasosiasikan dengan bulan, peran dan mitos mereka berbeda. Selene mewakili bulan secara fisik dan siklusnya, sedangkan Artemis/Diana diasosiasikan dengan perburuan dan hutan belantara yang memiliki hubungan sekunder dengan bulan.

Representasi Budaya Endymion

Relief Selene dan Endymion. ( Metropolitan Museum of Art.)

Endymion dan Selene adalah subjek yang populer dalam Sarkofagus Romawi. Mereka direpresentasikan sebagai lambang cinta abadi, kebahagiaan, dan kerinduan.

Ada sekitar seratus versi Selene dan Endymion yang berbeda dalam berbagai sarkofagus Romawi. Yang paling penting dapat ditemukan di Museum Seni Metropolitan, New York, dan Museum Louvre di Paris.

Juan menjelaskan, sejak zaman Renaisans dan seterusnya, kisah Selene dan Endymion menjadi motif yang populer dalam lukisan dan patung. 

“Banyak seniman pada masa Renaisans terpesona dengan kisah mereka, karena misteri seputar kehidupan, kematian, dan keabadian,” katanya.

Di zaman modern, mitos Endymion telah diimajinasikan kembali oleh beberapa penyair, seperti John Keats dan Henry Wadsworth Longfellow.