Sisir Pesisir: Fitoplankton Menyerap Karbon dan Memberi Nutrisi Laut

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 17 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Organisme mikroskopis fitoplankton sebagai bagian awal rantai makanan laut, punya peran penting dalam penyerapan karbon. Unsur-unsur yang dihasilkannya pun memengaruhi kandungan nutrisi laut untuk menjaga kehidupan laut. (NOAA Photo Library)

"Hasil kami menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer serta suhu laut dan udara sangat sensitif terhadap variasi stoikiometri unsur yang disebabkan oleh perubahan fisiologi fitoplankton," terang para peneliti dalam makalah.

Analisis para peneliti mengungkapkan, kuota kebutuhan pangan fitoplankton akan nitrogen dan fosfor punya potensi dalam penyerapan tingkat karbon dioksida di amtosfer. Potensi ini berada pada fisiologi fitoplankton yang awalnya dinilai tidak punya dampak, bahkan kepada biogeomikia laut.

Para peneliti menambahkan bahwa hubungan ini membantu para ilmuwan di bidang iklim dan laut dapat membuat prediksi yang lebih akurat terkait ekosistem dan iklim planet di masa depan.

Hasil temuan ini diungkapkan dengan model komputer berupa bagaimana model sistem Bumi dari rasio karbon, nitrogen, dan fosfor. Aktivitas yang dihasilkan dari fitoplankton tersebut dijalankan setidaknya 400 simulasi terhadap alga yang fisiologinya dihadirkan pada model komputer. Simulasi ini melihat bagaimana unsur dari fitoplankton bisa membuat alga tersebut tetap hidup.

Melalui penelitian ini, para peneliti juga mengungkapkan, sebenarnya kemiripan antara rasio unsur fitoplankton dan air laut sebenarnya berbeda dalam keadaan tertentu. Perbedaan ini disebabkan perubahan dalam waktu pengamatan selama beberapa dekade.

Mikroorganisme penting yang rentan

Sebagai organisme mikroskopis, fitoplankton sangat mungkin terpengaruh dengan pemanasan iklim. Walau tidak bisa dibuktikan secara kasatmata dengan klorofil, tetapi tampaknya para ilmuwan melihat fitoplankton kini terkonsentrasi di area tertentu di lautan dan pesisir.

Misalnya, dalam studi 12 Juli 2023, fitoplankton yang memiliki klorofil, saat bergerak akan memengaruhi perubahan warna laut. Para ilmuwan melalui satelit NASA bahkan melihat bahwa kawasan laut dunia mengalami perubahan warna dari gelombang biru ke hijau, berdasarkan perkiraan jumlah klorofil di wilayah tertentu.

Oleh karena itu, upaya menurunkan karbon tidak bisa hanya bergantung pada fitoplankton, tetapi juga dengan upaya penurunan suhu global lainnya. Sebab, walau fitoplankton sangat berperan penting dalam penyerapan karbon, keberadaan mereka sangat rentan dengan suhu sekitar. Bahkan, dalam suatu kasus, fitoplankton bisa berdampak buruk pada lingkungan laut sekitar.

Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media bersama Saya Pilih BumiSisir Pesisir dengan media National Geographic Indonesia, Initisari, Infokomputer, dan GridOto.