Adra menggambarkan produk kreatif dari Lasem menggunakan bahan-bahan kain premium, warna alam indigofera, daur ulang limbah pecahan keramik kuno yang ditemukan di Pantai Dasun sebagai kancing.
“Kita memberikan nafas baru, stilisasi motif Lasem, komposisi motif yang disukai pasar, dan memberikan definisi baru batik Lasem premium. Walapun komposisi baru, karakter Lasem tetap kuat. Prosesnya panjang, semua peserta bekerja keras untuk naik kelas,” menurut Adra.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kerja pelestarian memerlukan proses, peran aktif komunitas dan kreativitas inovasi. “Kolaborasi membuka kesempatan berjejaring dan mengenal ceruk pasar atau niche global yang harus direspon oleh artisan batik Lasem dengan produk kreatif yang segar dan bisa mendekati pasar anak muda, seperti streetwear."
Ia menambahkan, "Pelestarian budaya juga berada di pundak generasi muda maka batik perlu didekatkan pada keseharian mereka sehingga ekonomi heritage bergerak dengan anak muda sebagai kuncinya sekaligus agar batik Lasem dikenal publik yang lebih luas dan mendunia."