Mitologi Yunani: Kisah Selene Melintasi Langit Malam dan Menarik Bulan

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 28 Oktober 2023 | 11:00 WIB
Selene adalah personifikasi bulan dalam mitologi Yunani yang menarik bulan setiap malam. (Public Domain)

Sepanjang zaman kuno, Selene juga digambarkan pada vas, relief, permata, dan koin. Dalam seni mitologi Yunani, Selene biasanya digambarkan dengan mahkota bulan sabit dan tanpa sayap.

Dia sering terlihat bersama bulan dan bersama saudara laki-lakinya Helios terbang melintasi langit. Selene menunggang kuda dan Helios dengan kereta.

Salah satu penggambaran Selene paling terkenal yang masih ada adalah patung Yunani karya Phidias (sekitar 430 SM) yang dapat ditemukan di Parthenon di Athena.

Terlihat kereta Helios terbit di ufuk timur (matahari terbit), sedangkan di sisi lain, Selene dan kudanya ditampilkan tenggelam di ufuk barat, melambangkan hubungan mereka dengan berlalunya waktu.

Selene juga dapat ditemukan di Altar Pergamon dalam adegan dari Gigantomachy. Dalam kawah kylix bergambar merah Attic yang berasal dari tahun 430 SM.

Altar Pergamon adalah konstruksi monumental yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Yunani Kuno Eumenes II pada paruh pertama abad ke-2 SM di salah satu teras akropolis Pergamon di Asia Kecil.

Selene digambarkan bersama Helios, yang mengendarai kereta empat kuda. Sementara Eos berjalan kaki, sedangkan Selene menunggang kuda.

Selene juga digambarkan pada vas, relief, permata, dan koin. (Creative Commons)

Selene berhenti menarik bulan

Selene pernah berhenti menarik bulan melintasi langit malam. Itu adalah ketika ia diperintah Hera dan Zeus selama Pemberontakan Raksasa (Gigantomachy) melawan Olympian.

Hera telah meramalkan bahwa para dewa membutuhkan bantuan manusia (Herakles) untuk menggulingkan para dewa.

Namun, pertama-tama, mereka perlu menemukan ramuan kekebalan yang tumbuh di tempat rahasia. Jadi Hera melarang Selene dan Helios bersinar untuk sementara waktu.