Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisis Sejarah Dunia Jadi Pecandu Kokain

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 1 November 2023 | 21:00 WIB
Sigmund Freud adalah Bapak psikoanalisis yang dikenal karena kecanduan rokok dan kokain dalam sejarah dunia. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Sigmund Freud dalam sejarah dunia sangat dikenal sebagai pencipta teknik terapi yang dikenal sebagai psikoanalisis.

Sigmund Freud lahir pada 6 Mei 1856, Freiberg, Moravia, Kekaisaran Austria (sekarang Příbor, Republik Ceko.

Freud disebut sebagai legislator intelektual paling berpengaruh di zamannya. Psikoanalisis ciptaannya merupakan teori tentang jiwa manusia, sebuah terapi untuk menghilangkan penyakit, sebuah optik untuk interpretasi budaya dan masyarakat.

Walaupun karya Freud berulang kali dikritik, pengaruhnya tetap kuat dalam sejarah dunia. Psikiater ini berkontribusi besar dalam memahami psikologi manusia di berbagai bidang seperti pikiran bawah sadar, seksualitas, dan interpretasi mimpi.

Freud juga termasuk orang pertama yang menyadari pentingnya peristiwa emosional yang terjadi di masa kanak-kanak. Meskipun banyak teorinya yang tidak lagi disukai, Freud sangat mempengaruhi praktik psikiatri di abad ke-20 dalam sejarah dunia.

Selain terkenal sebagai bapak psikoanalis, Freud adalah seorang perokok berat. Dia telah menjalani 30 operasi kanker dalam catatan sejarah dunia. 

Perokok Berat dan Kanker Mulut

Freud dalam kondisi lemah dan menderita sakit parah akibat kanker mulut yang tidak dapat dioperasi pada musim panas 1939.

Pada tanggal 21 September 1939, Freud menggenggam tangan teman dan dokternya, Max Schur, dan mengingatkannya akan janjinya sebelumnya untuk tidak “menyiksa saya jika tidak perlu." Dia menambahkan, “Sekarang ini hanyalah penyiksaan dan tidak masuk akal.”

Setelah mendapat izin dari putri Freud, Anna, Schur menyuntikkan dosis morfin pertama dari tiga dosis berat. Freud mengalami koma dan tidak pernah bangun. 

Sigmund Freud dikenal sebagai Bapak psikoanalisis dalam sejarah dunia . (Public domain)

Awalnya, Freud menjadi kecanduan tembakau setelah menyalakan rokok pertamanya di usia dua puluhan. Konstitusi hariannya selalu mencakup persinggahan di toko tembakau setempat, dan setelah lulus dengan cerutu, ia sering merokok lebih dari 20 cerutu sehari.

Terlepas dari peringatan dari dokter tentang kebiasaan merokoknya, Freud yakin kebiasaan tersebut meningkatkan produktivitas dan kreativitasnya.