Penemuan ini berawal ketika Van de Langemaat bersama rekan-rekannya mempelajari Lempeng Pasifik. Lempeng bumi terus bergerak, membuat keraknya turut bergerak.
Kerak lempeng samudra jadi lebih padat daripada lempeng benua, sehingga lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua yang disebut subduksi. Lambat laun, lempeng samudra menghilang.
Terkadang, para peneliti menjelaskan, bebatuan dari lempengan yang tenggelam di bawah lempengan lain, membantu dalam pembuatan pegunungan yang ada di kerak lempeng daratan. Di sinilah Van den Langemaat dan rekannya, Douwe van Hinsbergern menemukan sisa-sisa lokasi dan adanya lempeng yang hilang.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Gondwana Research. Artikel makalahnya bertajuk "Plate tectonic cross-roads: Reconstructing the Panthalassa-Neotethys Junction Region from Philippine Sea Plate and Australasian oceans and orogens".
Awalnya, para peneliti menemukan sisa-sisa salah satu lempeng kuno yang hilang yang berada di Pulau Kalimantan. Dari sini, mereka dapat melihat sifat magnetik batuan untuk mengetahui kapan dan di mana batuan tersebut terbentuk.
Untuk menentukan bahwa batuan tersebut berasal dari lempeng yang hilang disebut sebagai Lempeng Pontus, para peneliti menemukan keanehan. Van de Lagemaat menjelaskan "Garis lintang ini tidak sesuai dengan garis lintang yang kami peroleh dari lempeng lain yang telah kami ketahui."
Dari model komputer yang digunakan para peneliti, mereka mengamati kondisi geologis sekitar selama 160 juta terakhir. Ternyata ditemukan bahwa adanya perbedaan mencolok di antara kawasan yang sekarang disebut sebagai Tiongkok Selatan dan Kalimantan.
Pada kawasan ini pernah ditopang oleh lempeng kuno. Awalnya para ilmuwan menduga merupakan kawasan Lempeng Izanagi—lempeng kuno besar di Samudra Pasifik yang terbentang ke selatan menyisiri tepi Benua Asia dan yang akan membentuk Kepulauan Jepang.
Ternyata, lempeng kuno ini berbeda dengan karakteristik dengan Lempeng Izanagi. Batuan yang ada di Kalimantan ternyata masuk dari celah misterius yang hilang.
Lempeng misterius ini awalnya sangat besar, namun terus menyusut seiring zaman. Pada akhirnya, lempeng Australia yang terus bergerak ke utara, membuat lempeng ini hilang 20 juta tahun silam. Dari sini, para peneliti langsung menyimpulkan bahwa kerak samudra yang hilang merupakan bagian dari Lempeng Pontus.