Kisah Bidadari Mitologi Yunani yang Alami Pelecehan Seksual dari Dewa

By Ricky Jenihansen, Minggu, 29 Oktober 2023 | 12:25 WIB
Patung Apollo dan Daphne dari mitologi Yunani yang dibuat antara tahun 1622 dan 1625. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id - Daphne adalah dryad atau bidadari dalam mitologi Yunani yang memilih keheningan abadi daripada pelecehan seksual. Daphne mengubah dirinya menjadi pohon untuk menghindari nafsu seksual Dewa Apollo pada dirinya.

Kisah Daphne telah mengilhami penceritaan kembali yang tak terhitung jumlahnya dalam seni. Temanya bergema hingga saat ini.

Cerita rakyat dan mitologi Yunani kuno telah membentuk budaya populer, mulai dari film berbiaya besar hingga serial televisi dan novel.

Orang Eropa saat ini bahkan dapat menemukan saran tentang berpenampilan seperti dewi atau pahlawan Yunani di hari pernikahan. Mereka mengenakan gaun yang terinspirasi oleh Aphrodite dan Helen dari Troy.

Secara khusus, mitos transformasi telah menarik perhatian para seniman dan penulis. Mereka tertarik pada tantangan untuk menceritakan kembali kisah-kisah perubahan bentuk aneh antara manusia dan hewan atau tumbuhan.

Keadaan yang berubah-ubah seperti itu dapat menjelaskan pemahaman kita tentang identitas. Di antara banyak tokoh mitologi Yunani yang berubah melalui metamorfosis adalah bidadari atau dryad, Daphne.

Daphne adalah salah satu makhluk mitologi Yunani yang merawat pepohonan, mata air, dan elemen alam lainnya. Daphne adalah anak Peneus, dewa sungai Thessalia.

Kisahnya yang sangat sedih dan penuh kekerasan, ia diubah menjadi pohon untuk menghindari hasrat dewa Apollo.

Kisahnya memunculkan penjelasan kuno tentang penciptaan pohon laurier atau daun salam. Pohon ini yang dikenal sebagai “Daphne” oleh orang Yunani kuno.

Penderitaan Daphne terus membuat penasaran para seniman. Saat ini, interpretasi baru menemukan cara baru untuk membaca mitos yang berpengaruh dan banyak diperdebatkan ini, dengan tema kekerasan seksual dan otonomi tubuh.

Parthenius (Abad ke-1 SM-Abad ke-1 M) memberikan versi lengkap paling awal dari mitos Daphne dan Apollo. Sebagai seorang ahli tata bahasa, Parthenius mengumpulkan cerita-cerita dari teks-teks yang kini hilang dari kita.

Versi ceritanya dapat ditelusuri ke karya-karya sebelumnya yang berasal dari abad ke-3 SM, yang menunjukkan bahwa mitos tersebut bahkan lebih tua lagi.