Kisah Bidadari Mitologi Yunani yang Alami Pelecehan Seksual dari Dewa

By Ricky Jenihansen, Minggu, 29 Oktober 2023 | 12:25 WIB
Patung Apollo dan Daphne dari mitologi Yunani yang dibuat antara tahun 1622 dan 1625. (Public Domain)

Versi Parthenius dimulai dengan Leucippus, putra raja mitos Pisa yang jatuh cinta pada bidadari cantik. Daphne disukai oleh dewi Artemis, yang menganugerahkan kepadanya karunia menembakkan panah lurus.

Leucippus berencana menghabiskan waktu bersama Daphne dengan berpakaian seperti wanita dan bergabung dengannya saat berburu.

Namun hal ini membuat marah Apollo, yang juga menginginkan Daphne. Dia mendorong Daphne dan pemburu wanita lainnya untuk mandi di sungai terdekat.

Ketika Leucippus menolak bergabung dengan mereka, para wanita itu menelanjanginya, mengetahui tipu muslihatnya dan menikamnya dengan tombak mereka.

Dewa Apollo kemudian mengambil kesempatannya. Akan tetapi Daphne, melihat Apollo mendekatinya dan ia segera terbang.

Kemudian saat Zeus mengejarnya, dia memohon kepada Zeus agar dia dialihkan dari pandangan manusia, dan dia memilih menjadi pohon salam yang disebut daphne menurut namanya.

Daphne memohon untuk diubah menjadi pohon, asal mula dari pohon laurier atau daun salam. (Fine Art)

“Hancurkan sosok cantik ini”

Penyair Latin, Ovid (43 SM-17 M) menceritakan kembali kisah pelecehan seksual pada Daphne dalam Buku 1 syair epiknya tentang mitos transformasi, Metamorphoses.

Ovid menjelaskan bahwa keinginan Apollo disebabkan oleh Cupid, yang diremehkan oleh Apollo. Sebagai tanggapan, Cupid menembak dewa Apollo, menyebabkan dia merasakan gairah yang kuat pada Daphne.

Versi Ovid menggambarkan Daphne yang ketakutan melarikan diri dari pengejarnya dengan bahasa yang menggambarkannya sebagai kelinci yang diburu anjing greyhound.

Ketakutan Daphne akan ditangkap oleh Apollo saat dia mengejarnya dan dimunculkan dengan realisme yang mendalam. Transformasinya terjadi ketika dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk berlari.