Pesta dan Seks: Mengintip di Balik Tembok Harem Kekaisaran Mughal

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 3 November 2023 | 10:00 WIB
Begitu seorang gadis memasuki harem, dia akan memutuskan semua hubungan dengan dunia luar dan tidak bisa meninggalkannya sampai meninggal. (thebharatnama)

Nationalgeographic.co.idHarem Mughal adalah istana atau kompleks istana yang direservasi untuk permaisuri, selir, anggota keluarga perempuan, dan para pengawal perempuan di dalam Kekaisaran Mughal. Harem merupakan salah satu bagian penting dalam struktur istana Mughal dan memiliki peran yang unik dalam kehidupan istana.

Harem Kekaisaran Mughal adalah tempat yang kompleks. Tempat ini menjadi wadah berkumpulnya beragam budaya, intrik, dan sensitivitas.

Pada era abad pertengahan, perempuan tersedia dan diperlakukan sebagai rampasan perang. Para wanita dari musuh ditangkap dan dijual di pasar budak.

“Perempuan tidak memiliki hak untuk protes atau bahkan untuk didengar. Oleh karena itu, orang-orang kaya berpoligami, dan banyak yang mampu memiliki lebih dari empat istri,” kata Ravi Rajan, seorang penulis sejarah dari Mumbai, India.

Hal ini mengakibatkan pembengkokan aturan dalam bentuk pernikahan mut'ah yang merupakan pernikahan kontrak dengan memberikan sejumlah besar uang. 

Selain yang legal dan dikontrak, banyak budak perempuan dipelihara sebagai selir untuk kesenangan dan hiburan.

Namun harem kemudian menjadi terorganisir dengan berbagai aturan ketika Kaisar Akbar naik tahkta. Hal ini kemudian dipertahankan secara religius oleh keturunannya, Jahangir, Shah Jahan, hingga Aurangzeb.

Harem Sebagai Sebuah Institusi

Harem sebagai sebuah institusi pertama kali diciptakan oleh kaisar Akbar. Hal ini membuat harem menjadi sebuah departemen pemerintahan yang berfungsi penuh dengan pejabat keamanan dan pejabat keuangan.

Bahkan, Ravi menjelaskan, tempat ini juga menjadi departemen sumber daya manusia dan rekreasi untuk menghibur para wanita. 

“Setiap kegiatan berkisar pada kebahagiaan dan kesejahteraan kaisar dengan tetap mempertahankan aturan purdah atau ketertutupan sesuai dengan pedoman Islam,” kata Ravi.

Begitu seorang gadis memasuki harem, artinya dia memutuskan semua hubungan dengan dunia luar dan tidak bisa meninggalkannya sampai meninggal.