Pesta dan Seks: Mengintip di Balik Tembok Harem Kekaisaran Mughal

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 3 November 2023 | 10:00 WIB
Begitu seorang gadis memasuki harem, dia akan memutuskan semua hubungan dengan dunia luar dan tidak bisa meninggalkannya sampai meninggal. (thebharatnama)

Biasanya, sang kaisar juga akan mendengar dongeng dari istrinya tentang kejadian sehari-hari dan "memuji" keberaniannya dalam isu-isu tertentu, untuk memuaskan egonya.

“Banyak anggur akan dikonsumsi dan disajikan dalam proses membangkitkan gairah kaisar, bersama dengan minuman keras lainnya seperti opium, ambar, dan obat perangsang lainnya,” kata Ravid.

Malam penuh kenikmatan itu berlangsung hingga dini hari. Pagi hari akan menjadi saat yang menentukan. Jika kaisar senang, dia akan kembali, dan status istri atau budak perempuan itu akan dinaikkan menjadi kesayangan kaisar. Jika kaisar tidak senang, dia akan dilupakan.

Hari-hari Terakhir dan Kematian Harem

Konon, harem adalah tempat untuk bersenang-senang, dan topik-topik seperti penyakit dan kematian tidak dibahas.

Ada fasilitas terpisah yang disebut "bimarkhana" di mana orang yang sakit dirawat dan dijauhkan dari kemegahan harem. 

“Ya, semua perawatan diberikan, tetapi para wanita yang sakit umumnya menjalani kehidupan sepi dan terisolasi tanpa ada yang mengunjungi kecuali para budak perempuan,” kata Ravid.

Jika wanita tersebut dulunya adalah kesayangan kaisar, “dia mungkin akan berkunjung sekali, itu saja.”

Ini adalah kebenaran pahit di balik tembok Mughal, mereka tak akan kekurangan wajah-wajah segar dan muda untuk menggantikan yang lebih tua.