Marah dengan keputusan ini, Aphrodite menyebabkan kematian putra Calliope, Orpheus, dengan menghasut para wanita Thracia untuk menyerangnya saat mereka sedang kesurupan. Dalam kegilaan mereka, mereka akhirnya mencabik-cabik Orpheus.
Menantang MusesSeperti semua dewa dalam mitologi Yunani, para Muse dapat menjadi kompetitif ketika bakat dan kekuatan artistik mereka ditantang.
Sifat agresif ini paling jelas terlihat dalam mitos Thamyris. Thamyris adalah seorang penyair dari Thrace yang bertemu para Muse dalam perjalanannya.
Dia dengan bodohnya membual kepada mereka bahwa dia bisa mengungguli mereka dalam bernyanyi. Dalam kemarahan, para Muse membuatnya buta, menghilangkan kemampuan musiknya dan membuatnya lupa bahwa dia bisa menyanyi.
Contoh lainnya adalah kisah Pierides. Keluarga Pierides, sembilan putri pemilik tanah kaya Pierus, juga mengklaim bahwa mereka bisa mengalahkan para Muse.
Dalam Metamorphoses karya Ovid, Muse Urania memberi tahu Minerva tentang kompetisi tersebut. Dia mengklaim bahwa Pierides menawarkan Muses rumah mereka di dataran Emathia jika mereka menang.
Tetapi jika para Muse kalah, maka mereka harus menghadiahkan dua air mancur suci Boeotian kepada Pierides. Para bidadari dipilih sebagai hakim dan bersumpah untuk menilai dengan adil. Calliope dipilih untuk menyanyi atas nama para Muse.