'Darah Bumi' Terpotret Astronaut dari Stasiun Antariksa Internasional

By Utomo Priyambodo, Selasa, 7 November 2023 | 19:00 WIB
Penampakan 'darah bumi' di Madagaskar. Perairan Delta Sungai Betsiboka di Madagaskar berwarna coklat kemerahan pada 30 September 2023. (ISS/NASA)

"Begitu saya melihat gambar mikroskop, saya melihat bahwa ada bola nano kecil dan kaya akan zat besi," ujar Ken Livi, seorang ilmuwan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknik Material Whiting School di Johns Hopkins University.

"Mereka (bola nano kecil) memiliki banyak elemen yang berbeda di dalamnya, selain zat besi, terdapat pula silikon, kalsium, aluminium, natrium, dan semuanya bervariasi," imbuhnya.

Lebih lanjut, para ilmuwan telah menemukan bahwa air merah yang merembes keluar dari Blood Falls berasal dari danau air asin yang terperangkap di dalam es selama 1,5 hingga 4 juta tahun. Faktanya, danau ini hanyalah salah satu bagian dari sistem bawah tanah yang jauh lebih besar yang terdiri dari danau dan akuifer yang sangat asin.

Analisis air menunjukkan, air super asin yang terkubur merupakan rumah bagi ekosistem bakteri subglasial yang langka meskipun hampir tidak ada oksigen sama sekali di sana. Hal tersebut berarti, bakteri bertahan selama jutaan tahun tanpa fotosintesis dan kemungkinan besar menopang diri mereka sendiri melalui siklus zat besi dari air garam.

Dengan sifat-sifat kehidupan dari "dunia lain" ini, para ilmuwan percaya bahwa Blood Falls dapat dipelajari untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang planet-planet lain di tempat lain di tata surya.