Sejarah Dunia: Dari 13 Koloni, Bagaimana Amerika Serikat Jadi Adidaya?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 16 November 2023 | 17:00 WIB
Pasukan marinir AS memasang bendera AS di puncak gunung di Iwo Jima saat pertempuran sedang berlangsung. Perang Dunia II menjadi salah satu tonggak AS menjadi negara adidaya dalam sejarah dunia. (Joe Rosenthal/Public Domain)

Kemandirian teknologi dan ekspansi bisnis

Penguasaan terhadap pesisir Pasifik sangat penting bagi AS di masa depan. Ada banyak perdagangan internasional yang hilir mudik menuju negara-negara Pasifik dan Asia Timur. Berkat tersambungnya dengan pesisir Atlantik, ditambah dengan pembangunan kereta api, matang untuk dikuasai untuk menjadikannya sebagai negara adidaya kelak.

Terbukti ketika Revolusi Industri berkembang pada abad ke-19 dalam sejarah dunia. Bermula dari Eropa, asap jelaganya pun menyeberangi Samudra Atlantik.

Perekonomiannya beralih, terutama yang awalnya berorientasi pada pertanian menjadi penghasil barang produksi. Amerika Serikat bahkan memproduksi senjata api sendiri yang populer. Kehebatan produksi senjata api ini bersaing dengan industri Jerman.

Revolusi Industri teknologi memicu AS mandiri, sehingga membuatnya maju. Kemandirian produksi ini membuat banyak pengusaha AS sejak abad ke-19 beroperasi di negara lain.

Dalam Perang Pisang 1899—1934, AS telah menduduki banyak negara di Amerika Tengah. Mereka menerapkan sistem bersahabat dengan negara-negara bekas jajahan Spanyol demi kepentingan ekonomi. Hal ini membawa dampak pada pendapatan AS yang bertumbuh pesat dalam sejarah dunia.

Berperang dan merebut kuasa bak kolonial Eropa

Intervensi AS terhadap negara lain sudah ada dalam sejarah dunia, walau usianya masih muda. AS pernah terlibat dalam Perang Barbary (1801—1815). Dalam perang ini, AS bersekutu dengan Kerajaan Swedia dan Kerajaan Sisilia. Perang ini melawan Kerajaan Maroko dan Kekaisaran Ottoman di Afrika Utara, demi keamanan kapal dagang AS.

Demi kepentingan perdagangan, AS mendesak Jepang pada 1853 melalui Ekspedisi Perry. Sejak abad ke-17, Kekaisaran Jepang menutup diri demi mempertahankan kedaulatan dari kolonialisme bangsa asing yang merebak dalam sejarah dunia.

Gempuran AS dalam ekspedisi ini membuat Kekaisaran Jepang terpaksa membuka kembali akses dari dunia luar. Keterbukaan ini membawa keuntungan bagi AS untuk membawa pengaruhnya di Asia dan Pasifik.

Satu dekade kemudian, Amerika Serikat terlibat perang dengan Spanyol. Kekaisaran Spanyol yang menjajah sebagian besar Amerika Tengah dan Selatan, perlahan-lahan digerogoti keinginan AS yang hendak memperkuat pengaruhnya.

Ketika negara-negara jajahan Spanyol menghendaki kemerdekaan, seperti Kuba, AS ikut campur. Ikut campur yang dilakukan AS terus berlangsung di tempat dan waktu berbeda seperti Puerto Riko, Guam, dan Filipina.