Epirus, Penerus Kekaisaran Bizantium Setelah Dirampok Tentara Salib

By Ricky Jenihansen, Senin, 20 November 2023 | 13:00 WIB
Pada 1333, Epirus mencaplok sebagian tanah di Thessaly. Akan tetapi pada akhir tahun itu, tentara Bizantium di bawah pimpinan Andronikos III (bertakhta 1328-1341) mengambil seluruh wilayah ini dari Epirus. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Kepangeranan Epirus adalah penerus Kekaisaran Bizantium ketika hancur setelah dirampok oleh Tentara Salib. Perampokan itu terjadi pada Perang Salib Keempat pada tahun 1204 M.

Pada mulanya negara ini merupakan negara penerus yang paling berhasil. Epirus nyaris merebut kembali Konstantinopel yang saat itu dikuasai oleh Tentara Salib dan Kekaisaran Latin.

Namun setelah tahun 1230 M, wilayah ini secara geografis terbatas pada Epirus sendiri dan kadang-kadang hingga wilayah tetangga, yaitu Thessaly dan Kepulauan Ionia.

Selama dua abad berikutnya, Epirus sebagian besar masih sulit mempertahankan kemerdekaannya, meskipun harus berada di akhir wilayah pengaruh Kekaisaran Bizantium dan Italia.

Akhirnya, pada tahun 1479 M, wilayah terakhir Kedespotan atau Kepangeranan Epirus sepenuhnya menjadi wilayah Kesultanan Utsmaniyah.

Kemunculan EpirusSeperti diketahui, Kekaisaran Bizantium yang memiliki agama resmi Kristen Ortodoks memang telah lama menjadi target negara-negara barat yang merupakan Kristen Katolik. Gereja katolik Roma juga memiliki ambisi atas Kekaisaran Bizantium.

Konstantinopel secara teknis ditaklukkan oleh Pasukan Salib pada 12 April 1204 M. Inilah yang nantinya terkenal dengan "Penjarahan Konstantinopel" dan menjadi awal kehancuran kota Konstantinopel.

Pusat Kristen Ortodoks terbesar di dunia itu dijarah habis-habisan. Peninggalan, karya seni dan peninggalan dunia kristen dibawa ke barat.

Tidak hanya itu, Kekaisaran Bizantium kemudian dibagi dua. Sebagian dimiliki oleh Venesia, sebagian lagi dimiliki oleh sekutunya.

Posisi Epirus menjadi semakin rumit ketika Raja Sisilia, Manfred (bertakhta 1258-1266) menyerbu Epirus pada tahun 1257. (Public Domain)

Sejarah Perang Salib keempat, dengan demikian mendapatkan reputasinya yang terkenal sebagai perang salib yang paling biadap dan serakah.

Setelah penjarahan Konstantinopel oleh Tentara Salib, wilayah inti Kekaisaran Bizantium yang merupakan pusat Kristen Ortodoks terbesar di dunia itu hancur.