Telusur Jejak Unicorn dalam Mitologi Budaya Sejarah Dunia Kuno

By Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, Minggu, 19 November 2023 | 17:00 WIB
Segel stempel bergambar unicorn yang disebut segel stempel Indus (Metropolitan Museum of Art)

Nationalgeographic.co.id—Sepanjang sejarah dunia kuno, sosok unicorn telah memikat imajinasi umat manusia. Unicorn mampu meninggalkan jejak keberadaannya dalam seni dan artefak peradaban sejarah dunia kuno. Melansir Ancient Origins, terdapat bukti luar biasa interaksi unicorn di lima kebudayaan sejarah dunia kuno baik di India, Sumeria, Asiria, Babilonia, dan Persia.

Simbolisme unicorn dapat kita lihat dari peninggalan yang ditinggalkan.  Sekilas nampak makna yang agung dalam budaya-budaya tersebut. Salah satu bukti paling awal  menunjukkan penggambaran unicorn di Lembah Indus India. Segel stempel bergambar unicorn ditemukan pada peradaban Harappa. Stempel ini berasal sekitar tahun 3000 hingga 1500 sebelum masehi, kehadiran unicorn pada segel Harappa diyakini menandakan ada hubungannya dengan kekuatan luar biasa dan atribut ilahi.

Kehadiran unicorn juga dapat diamati pada segel Mohenjo daro, peradaban sezaman dengan Harappa. Arti penting unicorn bagi masyarakat Lembah Indus semakin ditekankan dengan kemunculannya pada pembakar dupa, yaitu tempat persembahan ritual yang menampilkan kepala unicorn.

Unicorn dan Ritual Pemurnian: Dari Mahabharata hingga Hinduisme

Kisah mitologi khususnya dalam Mahabharata menggambarkan para pejuang dan raja pemberani yang mengenakan satu tanduk di dahi mereka untuk memanfaatkan energi transenden unicorn. Praktik ini kemudian diadopsi secara luas oleh banyak lapisan masyarakat.

​Menurut pakar Gautama V. Vajracharya, dalam Weda kitab suci kuno India, terdapat bukti adanya pot tanah liat khusus yang dipanaskan dengan pegangan yang terbuat dari tanduk unicorn. “Pot-pot ini mungkin digunakan dalam ritual pemurnian, menyoroti peran unicorn dalam memurnikan air”, tulisnya pada Ancient Origins. Mitos populer tentang unicorn yang mencelupkan tanduknya ke dalam air untuk menyucikannya hewan lain berasal dari India dan menyebar ke Timur Tengah khususnya di Asiria dan Eropa.

Sumeria: Legenda dan Artefak Mesopotamia

Beranjak dari tanah kuno India, telusur unicorn di wilayah Sumeria sebuah peradaban awal di Mesopotamia. Seni Sumeria mengungkapkan pengaruh besar unicorn dalam warisan budaya kuno mereka, seperti yang terlihat pada relief dan segel batunya. Artefak ini telah ditemukan di berbagai lokasi paling menonjol di kota Ur, Sumeria.

Jalur Sumeria yang berasal dari sekitar tahun 3100 sebelum masehi secara mencolok menampilkan unicorn. Salah satunya menggambarkan sekelompok orang Sumeria sedang bersantai dengan unicorn di dekatnya, menunjukkan hubungan yang mendalam antara budaya dan makhluk mitos ini.

Asiria: Unicorn di Kekaisaran Kuno

Penelusuran unicorn membawa kita ke Kekaisaran Asiria yang perkasa, tempat unicorn memegang peran penting dalam seni, simbolisme, dan ritual kerajaan mereka. Dari standar dan segel silinder hingga istana dan obelisk, kehadiran unicorn dalam budaya Asiria tidak dapat disangkal.

Segel silinder Asiria, batu berukir kecil, menampilkan berbagai pemandangan dari kehidupan sehari-hari dan mitologi. Unicorn sering muncul pada segel ini, sering kali mengelilingi Pohon Kehidupan, melambangkan hubungan mereka dengan alam ilahi. Prasasti basal, lempengan batu berukir, juga menampilkan unicorn di samping Pohon Kehidupan, seperti yang terlihat pada ukiran Esarhaddon dan Asyurbanipal.

Arti penting unicorn meluas ke jubah raja-raja Asiria yang secara mencolok ditampilkan sebagai simbol otoritas dan keagungan mereka. Batu bata yang dicat, dinding, tangga, tiang, dan pintu masuk istana di ibu kota Asiria, Nimrud (Calah) dengan bangga menampilkan motif unicorn, menunjukkan pentingnya motif unicorn dalam budaya mereka. Raja Shalmaneser III bahkan mendirikan obelisk hitam dengan ukiran unicorn yang rumit untuk menghormati perluasan wilayah Kekaisaran Asyur.

Apakah mitos tentang unicorn memiliki dasar dalam kenyataan? (Mohammad Nazari/ Wikimedia Commons)

Babilonia: Gerbang Ishtar, Tablet, dan Silinder Tanah Liat

Penjelajahan unicorn selanjutnya tiba di Babilonia, pusat kekuasaan dan keajaiban kuno. Kehadiran unicorn yang luas dalam seni dan artefak Babilonia, khususnya yang berkaitan dengan dewi Ishtar, menunjukkan peran simbolisnya dalam masyarakat mereka.

Salah satu kesaksian paling menakjubkan mengenai signifikansi budaya unicorn di Babilonia dapat ditemukan di Gerbang Ishtar. Dibangun oleh Raja Nebukadnezar II sekitar tahun 575 sebelum masehi. Gerbang ini menampilkan ratusan relief batu bata berlapis kaca yang menggambarkan unicorn, membentuk tampilan seni dan simbolisme yang memukau.

Hubungan keluarga kerajaan Babilonia dengan unicorn tidak berhenti pada masa pemerintahan Nebukadnezar II. Raja Darius Agung dan Raja Xerxes I sama-sama menugaskan unicorn untuk menjadi bagian dari desain rumit pada tiang spiral yang menopang istana mereka. Faktanya, Darius bahkan memiliki makamnya yang dihiasi dengan unicorn, diyakini beberapa orang hal ini bertujuan untuk memfasilitasi transisi yang lebih mudah ke dimensi berikutnya setelah kematiannya.

Tablet Babilonia dan silinder tanah liat yang memuat tulisan paku sering kali menampilkan gambar unicorn. Tulisan-tulisan kuno ini memberikan wawasan berharga mengenai makna mitologi yang melekat pada makhluk agung ini.

Segel Babilonia yang terkenal menampilkan unicorn bersama banyak hewan yang dijinakkan, menekankan posisi khas unicorn di antara mereka. Kepalanya terangkat tinggi, unicorn berdiri terpisah, melambangkan sifat dan simbolismenya yang unik.

Persia: Unicorn di Negeri Para Raja

Tujuan akhir unicorn membawa ke Persia, negeri yang penuh kemegahan dan mitologi. Seni dan pahatan Persia mengungkap hubungan mendalam antara Kekaisaran Persia dan unicorn.

Reruntuhan Persepolis telah menghasilkan banyak relief yang menampilkan unicorn. Patung-patung megah ini menggambarkan unicorn yang dipimpin oleh laki-laki berpakaian Persia, melambangkan kekuasaan Kekaisaran Persia atas tanah yang ditaklukkan termasuk Makedonia, Yunani. Unicorn juga ditemukan pada seni eksterior sebuah kuil di Susa, kemungkinan besar menunjukkan pentingnya hal tersebut di seluruh Persia.

Keterkaitan unicorn dengan keluarga kerajaan Persia terlihat dari penggambarannya pada kanopi takhta Persia. Unicorn dan singa yang tak terhitung jumlahnya menghiasi kanopi megah ini, melambangkan kekuatan dan keagungan. Selain itu, tangga istana dan bangunan Persepolis menampilkan motif unicorn, sering kali dipadukan dengan singa yang menegaskan pentingnya motif tersebut dalam budaya Persia.

Eksplorasi budaya sejarah dunia kuno ini dari India, Sumeria, Asiria, Babilonia, hingga Persia hendak mengungkap kekayaan simbolisme dan daya tarik mitologi seputar unicorn sepanjang sejarah manusia.