Digenes Akritas, Pahlawan Penjaga Perbatasan Kekaisaran Bizantium

By Ricky Jenihansen, Kamis, 23 November 2023 | 08:00 WIB
Penggambaran modern Digenes Akritas yang digambarkan dalam gaya ikon Kekaisaran Bizantium. (Dimitrios Skourtelis)

Wilayah tersebut adalah tempat pertempuran paling sengit antara Bizantium dan Arab. Mereka disampaikan secara lisan sebelum dituangkan dalam bentuk kertas.

Protagonis syair-syair akritik biasanya adalah Akritiai. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di daerah perbatasan kekaisaran dan menjaga daerah sekitarnya. Mereka adalah campuran profesional, milisi, dan tentara tidak tetap.

Akritai tampaknya merupakan kekuatan multi-etnis. Mereka adalah tentara Kekaisaran Bizantium yang menjaga perbatasan yang berasal dari etnis Yunani, Armenia, serta kelompok lain yang menetap di Anatolia.

Tentara bayaran asing juga umum di tentara Bizantium dan sering ditempatkan di daerah perbatasan. Komposisi etnis tentara berubah seiring waktu.

Penggambaran modern kematian Digenis Akritas dalam gaya ikon Ortodoks Kekaisaran Bizantium. (Dimitrios Skourtelis)

Bizantium dan Arab bentrok di perbatasanAncaman terbesar yang ditimbulkan terhadap wilayah perbatasan Bizantium selama penjagaan Digenes Akritas adalah orang Arab. Kekaisaran Bizantium mengalami kerugian besar pada abad ketujuh akibat bentrok dengan bangsa Arab muslim.

Setelah Bizantium kehilangan sebagian besar wilayahnya, titik balik terjadi antara tahun 717 dan 718. Kemudian selama pengepungan bangsa Arab kedua atas Konstantinopel oleh Kekhalifahan Umayyah, Kekaisaran Bizantium tetap berhasil mempertahankan kotanya.

Bangsa Arab tetap menjadi ancaman besar bagi Kekaisaran Bizantium antara abad ketujuh dan kesebelas, namun pertempuran sebagian besar hanya terjadi di wilayah perbatasan setelah pengepungan Konstantinopel berhasil digagalkan.

Penyerangan, penculikan, dan bentrokan sering terjadi di kedua sisi perbatasan. Syair-syair akritik seperti Digenes Akritas menceritakan kisah-kisah yang muncul dari peristiwa tersebut.

Suku Akritai digambarkan sebagai pembela heroik komunitas Bizantium yang seringkali kecil dan terisolasi di pinggiran kekaisaran.

Tidak semua interaksi antara Bizantium dan bangsa Arab yang digambarkan dalam tradisi Akritik bersifat negatif. Digenes Akritas sendiri adalah putra seorang pria Arab yang masuk Kristen dan menikahi ibunya yang beragama Yunani.

Bagian pertama syair itu membahas tentang orang tua tokoh protagonis. Ayah dari Digenes Akritas adalah seorang emir Arab yang menginvasi Cappadocia dan menculik putri seorang jenderal Bizantium.