Nationalgeographic.co.id—Krisis pengungsi bukanlah hal baru dalam sejarah dunia. Selama ribuan tahun, peperangan, penyakit, kelaparan, dan kerusuhan politik telah menyebabkan jutaan orang mengungsi. Permasalahan yang dihadapi oleh para pengungsi dan negara-negara suaka tetap sama sepanjang sejarah.
Jika ditangani dengan baik, perpindahan massal ini dapat menjadi peluang untuk menyebarkan teknologi dan menambah vitalitas masyarakat. Jika tidak ditangani dengan baik, krisis pengungsi dapat menggulingkan kerajaan atau negara yang paling kuat.
Berikut kisah pengungsian di Eropa hingga Asia dalam sejarah dunia.
Kamp Pengungsi di Tembok Hadrian
Pada tahun 2013, para arkeolog menemukan apa yang mereka yakini sebagai kamp pengungsi kuno di Tembok Hadrian. Mereka menemukan hampir 100 bangunan sementara. “Bangunan sementara itu dibangun dengan baik di dalam benteng Romawi kuno Vindolanda,” tulis Abraham Rinquist di laman Listverse.
Bangunan-bangunan ini tidak pernah menampung tentara. Karena itu, beberapa orang percaya bahwa bangunan-bangunan tersebut menampung para migran yang melintasi perbatasan pada abad ketiga Masehi.
Para ahli juga berpendapat bahwa para pengungsi kuno ini berperan penting dalam mencari makan dan berdagang dengan orang Romawi.
Karena kolaborasi mereka dengan “musuh”, para pengungsi akan dianggap sebagai pengkhianat oleh pemberontak di Utara. Para pengungsi mungkin melarikan diri dari Utara untuk mencari perlindungan. Pasalnya, masyarakat Utara berada dalam kondisi yang terpuruk selama hampir abad ketiga.
Orang Yahudi yang diusir dari Spanyol dan mengungsi ke Kekaisaran Ottoman
Pada tahun 1492, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella mengeluarkan Dekret Alhambra. Dekret itu menetapkan pengusiran semua orang Yahudi dari Spanyol. Pada tahun yang sama, Kaisar Ottoman Sultan Bayezid II mengeluarkan pernyataan untuk menyambut orang-orang Yahudi dari Spanyol ke wilayahnya.
Hampir 250.000 orang Yahudi menetap di wilayah Kekaisaran Ottoman, terutama di Salonika dan Istanbul. Orang-orang Yahudi Sephardic ini memanfaatkan tanah air baru mereka untuk menciptakan Zaman Keemasan kedua. Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh mereka di Semenanjung Iberia.
Para pendatang baru memperkenalkan mesin cetak kepada Kekaisaran Ottoman. Orang-orang Yahudi yang kaya bahkan membiayai serangan militer sultan. Sebagai imbalannya, sultan menawarkan kota Tiberius kepada orang-orang Yahudi.