Telusur Jejak Praktik Ritual Keagamaan dalam Sejarah Dunia Kuno

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 25 November 2023 | 10:00 WIB
Pengorbanan Perawan Vestal Roma. ( Hermitage Museum )

Nationalgeographic.co.id—Praktik-praktik keagamaan kuno sering kali sangat rumit dan dilakukan dengan penuh rasa hormat dan khidmat. Meskipun demikian, keberadaannya turut menjadi kontrol sosial yang ampuh di masanya.

Dilansir dari laman The Archive, Tallie Williams mengatakan, “meskipun mereka secara luas mempengaruhi populasi yang hidup pada masa itu, ritual-ritual khusus ini sudah tidak ada lagi saat ini.” 

Meskipun keberadaanya saat ini telah sirna, bukan berarti ritual tersebut tidak menarik. Faktanya, beberapa praktik keagamaan di zaman kuno telah memengaruhi beberapa aspek kehidupan saat ini.

Perawan Vestal Roma

Dalam agama Romawi, enam pendeta perempuan melayani dewi perapian Romawi, Vesta. Gadis-gadis berusia antara enam dan 10 tahun dengan orang tua dengan status sosial yang tinggi dipilih untuk menjadi pendeta Vestal. 

Bukanlah hal yang mudah, sebab selama 30 tahun mereka harus menjaga kesucian. Dari sinilah istilah "Perawan Vestal" berasal.

Praktik Perawan Vestal diperkirakan berasal dari abad ketujuh sebelum masehi. Segera setelah Theodosis I naik takhta (sekitar tahun 393 Masehi), praktik ini kemudian dilarang.

“Para wanita ini adalah anggota masyarakat yang sangat dihormati. Mereka tinggal di perumahan mewah dan memiliki akses ke restoran mewah bahkan kursi pilihan di teater,” kata Tallie.

10 tahun pertama pelayanan mereka dihabiskan sebagai seorang murid. Selama 10 tahun berikutnya, para Perawan Vestal bertanggung jawab atas sejumlah tugas di sekitar bait suci. Mereka akan menghadapi penganiayaan atau bahkan kematian jika tidak memenuhi tugas mereka. 

10 tahun terakhir dari pelayanan mereka dihabiskan sebagai guru bagi para pendeta wanita yang baru terpilih. Meskipun beberapa menikah setelah 30 tahun masa kerja mereka berakhir, banyak juga yang tidak menikah. 

Tanggung jawab utama mereka adalah merawat api abadi di kuil Vesta. Mereka juga harus merawat benda-benda di dalam kuil dan memimpin acara-acara keagamaan.

Di atas segalanya, Tallie menjelaskan, aturan utama yang harus mereka ikuti adalah tetap perawan selama 30 tahun. Jika tidak, mereka akan dihukum mati.