Hale berasumsi bahwa para pemukim awal akan berbagi kalkun dengan suku Wampanoag. Meskipun teorinya sebagian besar telah ditolak, kalkun tetap menjadi makanan utama dalam perayaan Thanksgiving.
Migrasi dari New England
Ashley Young, sejarawan dari Smithsonian National Museum of American History, juga menuturkan pendapatnya. Menurutnya, salah satu alasan utama mengapa kalkun begitu melekat dalam kesadaran budaya Amerika adalah karena migrasi dari New England. New England adalah tempat di mana jumlah kalkun sangat banyak dan populer.
Ketika orang Amerika secara bertahap menyebar ke wilayah barat Amerika, mereka membawa serta makanan tradisional dan festival panennya. Peternakan kalkun tersebar luas di seluruh wilayah Amerika Serikat dan popularitas burung tersebut menyebar secara eksponensial.
Hidangan nasional untuk persatuan bangsa
Mengikuti keputusan Abraham Lincoln, Thanksgiving diterima sebagai perayaan tradisional di sebagian besar Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19. Kalkun sederhana menjadi bagian penting dalam mempersatukan bangsa dalam perayaan tahunan ini. Hal ini membedakan Amerika dari negara-negara lain, yang telah memiliki tradisi kuliner yang sudah mengakar sejak berabad-abad.
Seiring berjalannya waktu, tradisi berkumpul untuk makan kalkun menjadi tertanam dalam mitologi nasional Amerika.
Kalkun untuk presiden
Tradisi menghadiahkan kalkun kepada presiden Amerika dimulai pada tahun 1870-an. Saat itu pedagang unggas Horace Vose memberikan kalkun terbesarnya kepada keluarga presiden pada hari Thanksgiving dan hari raya lainnya.
Mengikuti tindakan Vose, beberapa pedagang melanjutkan praktik tersebut selama bertahun-tahun. Maka, hadiah kalkun untuk presiden menjadi tindakan seremonial yang memiliki kepentingan nasional.