Nationalgeographic.co.id—Perayaan Thanksgiving biasanya dikaitkan dengan pesta makanan lezat, seperti saus cranberry, pai labu, isian roti, dan kentang tumbuk. Semua hidangan itu merupakan sajian pendamping untuk makanan utamanya: kalkun panggang. Faktanya, angka menunjukkan sekitar 45 hingga 46 juta kalkun dikonsumsi selama Thanksgiving setiap tahun di Amerika Serikat.
Bagaimana kalkun menjadi bagian penting dari tradisi Thanksgiving di Amerika?
Sejarawan percaya bahwa kalkun sebenarnya tidak dikonsumsi pada jamuan syukur pertama antara pemukim peziarah dan suku Wampanoag tahun 1621. Sebaliknya, ada pendapat bahwa mereka memakan rusa, bersama dengan unggas liar lainnya, seperti angsa atau bebek.
Faktanya, baru pada abad ke-19 kalkun dimasukkan ke dalam perayaan Thanksgiving yang diadakan di seluruh Amerika Serikat dan Kanada.
Kalkun menjadi hidangan nasional selama abad ke-19 dalam sejarah Amerika
Pada pergantian abad ke-19, kalkun dengan cepat menjadi hidangan populer bagi keluarga. “Khususnya di Amerika Utara, tempat asal burung tersebut,” tulis Rosie Lesso di laman The Collector.
Ada beberapa alasan mengapa kalkun menjadi begitu populer saat ini. Salah satu contohnya, jumlah kalkun melimpah di seluruh Amerika Utara. Hal ini menjadikan mereka mangsa yang mudah bagi keluarga petani. Kalkun yang dipelihara di peternakan umumnya dipelihara semata-mata untuk dijadikan daging.
Tidak seperti sapi dan ayam, kalkun tidak dapat menghasilkan produk sampingan apa pun (susu dan telur). Kalkun yang dibudidayakan juga dapat tumbuh dengan ukuran yang besar. Karena itu, kalkun menjadi pilihan populer untuk perayaan keluarga besar.
Sarah Josepha Hale
Perayaan Thanksgiving semakin populer berkat penulis Amerika Sarah Josepha Hale. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun berkampanye agar Thanksgiving menjadi hari perayaan nasional. Menurutnya, perayaan itu bisa menyatukan negara yang berada di ambang perang.
Berkat kerja kerasnya, Presiden Abraham Lincoln akhirnya mencanangkan hari libur nasional pada tahun 1863. Hari libur itu jatuh pada hari Kamis keempat setiap bulan November. Dedikasinya membuat Hale sering disebut sebagai “Bunda Ucapan Syukur”.
Hale juga menulis tentang jamuan tradisional Thanksgiving dalam novelnya tahun 1827, Northwood. Di novelnya, Hale menggambarkan jamuan Thanksgiving di New England dengan kalkun panggang besar yang diletakkan di ujung meja. Alhasil, tulisannya menciptakan cetak biru pertemuan keluarga yang ideal di Amerika. Hal ini bertahan di benak orang Amerika selama berabad-abad dalam sejarah Amerika.
Hale berasumsi bahwa para pemukim awal akan berbagi kalkun dengan suku Wampanoag. Meskipun teorinya sebagian besar telah ditolak, kalkun tetap menjadi makanan utama dalam perayaan Thanksgiving.
Migrasi dari New England
Ashley Young, sejarawan dari Smithsonian National Museum of American History, juga menuturkan pendapatnya. Menurutnya, salah satu alasan utama mengapa kalkun begitu melekat dalam kesadaran budaya Amerika adalah karena migrasi dari New England. New England adalah tempat di mana jumlah kalkun sangat banyak dan populer.
Ketika orang Amerika secara bertahap menyebar ke wilayah barat Amerika, mereka membawa serta makanan tradisional dan festival panennya. Peternakan kalkun tersebar luas di seluruh wilayah Amerika Serikat dan popularitas burung tersebut menyebar secara eksponensial.
Hidangan nasional untuk persatuan bangsa
Mengikuti keputusan Abraham Lincoln, Thanksgiving diterima sebagai perayaan tradisional di sebagian besar Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19. Kalkun sederhana menjadi bagian penting dalam mempersatukan bangsa dalam perayaan tahunan ini. Hal ini membedakan Amerika dari negara-negara lain, yang telah memiliki tradisi kuliner yang sudah mengakar sejak berabad-abad.
Seiring berjalannya waktu, tradisi berkumpul untuk makan kalkun menjadi tertanam dalam mitologi nasional Amerika.
Kalkun untuk presiden
Tradisi menghadiahkan kalkun kepada presiden Amerika dimulai pada tahun 1870-an. Saat itu pedagang unggas Horace Vose memberikan kalkun terbesarnya kepada keluarga presiden pada hari Thanksgiving dan hari raya lainnya.
Mengikuti tindakan Vose, beberapa pedagang melanjutkan praktik tersebut selama bertahun-tahun. Maka, hadiah kalkun untuk presiden menjadi tindakan seremonial yang memiliki kepentingan nasional.