Napoleon Bonaparte dalam Sejarah Dunia, Seorang Tiran atau Pahlawan?

By Sysilia Tanhati, Senin, 4 Desember 2023 | 11:00 WIB
Kapan pertama kali Napoleon Bonaparte mendapatkan ketenarannya dalam sejarah dunia? Ia mulai dikenal saat membantu Prancis meraih kemenangan yang tidak terduga melawan Austria di Italia pada tahun 1796. (Andrea Appiani)

Nationalgeographic.co.id—Kapan pertama kali Napoleon Bonaparte mendapatkan ketenarannya dalam sejarah dunia?

Ia mulai dikenal saat membantu Prancis meraih kemenangan yang tidak terduga melawan Austria di Italia pada tahun 1796.

Kehebatan militernya menghasilkan lebih banyak kemenangan. Semua kemenangannya ditandai dengan beragam strategi, dari yang berani hingga bodoh.

Dipuji sebagai pahlawan nasional, ia merebut kekuasaan politik atas Prancis melalui kudeta tahun 1799. Sebagai kaisar, ia berusaha memperluas wilayah kekuasaan Prancis dalam sejarah dunia.

Sebagian pemimpin yang sangat berkuasa, tidak mudah untuk menjatuhkan atau menyingkirkan Napoleon. Dibutuhkan serangan militer Rusia yang membawa bencana, koalisi para pesaingnya di Eropa, dan meningkatnya ketidakpuasan rakyat untuk menjatuhkannya.

Dia digulingkan pada tahun 1814 dan menghabiskan 9 bulan di pengasingan di pulau Elba, Italia. Ia sempat kembali sebentar untuk melakukan pertahanan terakhir di Pertempuran Waterloo pada tahun 1815.

Pertempuran tersebut merupakan bencana. Napoleon terpaksa kembali ke pengasingan sampai kematiannya. pada tahun 1821.

Siapakah seorang Napoleon Bonaparte dalam sejarah dunia? Apakah ia pemimpin Abad Pencerahan? Atau ia justru seorang tiran yang kejam?

Napoleon Bonaparte dalam sejarah dunia: pemimpin Abad Pencerahan atau tiran yang kejam

Bagi pengagumnya, Napoleon dianggap sebagai autokrat yang tercerahkan dan arsitek Prancis modern. Pendirian sekolah menengah yang dikenal sebagai lycées masih menjadi landasan hingga saat ini.

“Sekolah ini dihadiri oleh banyak elite negara sebagai bagian dari reformasi sistem pendidikan,” tulis Jacqueline Charles di laman National Geographic.

Kontribusi hukumnya dalam bentuk KUH Perdata menghapuskan hak-hak feodal, kesatuan hukum, dan menjadi dasar hukum perdata Prancis saat ini. Dia juga mengatur Prancis dengan pemerintahannya yang terstruktur dan terpusat.