Napoleon Bonaparte dalam Sejarah Dunia, Seorang Tiran atau Pahlawan?

By Sysilia Tanhati, Senin, 4 Desember 2023 | 11:00 WIB
Kapan pertama kali Napoleon Bonaparte mendapatkan ketenarannya dalam sejarah dunia? Ia mulai dikenal saat membantu Prancis meraih kemenangan yang tidak terduga melawan Austria di Italia pada tahun 1796. (Andrea Appiani)

Sebagai seorang pragmatis, ia mempromosikan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan kembali agama. Hal ini dilakukan bukan karena ia beragama. Napoleon menganggap agama sebagai hal yang penting secara politik.

Di masa kejayaannya, ia membawa kejayaan bagi Prancis dan keselamatan finansial setelah Revolusi Prancis yang kacau.

“Tentu saja, Napoleon berjaya karena kemenangan militernya,” kata Peter Hicks, sejarawan Inggris di Fondation Napoléon di Paris. “Mungkin bukan itu yang kita pikirkan saat ini. Namun pada saat itu, dia sangat populer karena keberhasilan besar tentara Prancis.”

Namun kesuksesan turut membawa kegagalan dan penderitaan manusia. Bagi para pengkritiknya, ia adalah seorang penghasut perang dan lalim yang melakukan negosiasi.

Napoleon memanipulasi dan mempolitisasi upayanya untuk mencapai kekuasaan tunggal melalui kudeta tak berdarah pada 1799. Ia kemudian mengamandemen konstitusi 3 tahun kemudian dan mengangkat dirinya sendiri sebagai Konsul Pertama Seumur Hidup.

Bonaparte tidak dikaitkan dengan kebebasan individu, seperti yang dicontohkan oleh penerapan kembali perbudakan.

Harus diakui, serangan militer Napoleon memakan banyak korban. Jumlah total korban sipil dan militer yang dikaitkan dengan Bonaparte bervariasi. Sejarawan Prancis Hippolyte Taine memperkirakan 1,7 juta kematian.

“Sedangkan yang lain memperkirakan angkanya 600.000,” tambah Charles.

Marlene Daut, profesor Studi Diaspora Afrika di Universitas Virginia, mengatakan perkiraan lainnya bervariasi antara 3 juta dan 6 juta. Jumlah yang fantastis itu membuat Daut menganggap aneh bahwa Napoleon dipuji sebagai pahlawan dalam sejarah dunia.

Hidup di pengasingan

Kehidupan Bonaparte di pengasingan mengalami perubahan drastis. Sebagai seorang pemimpin militer, ia melakukan beberapa serangan militer sukses selama revolusi Prancis. Napoleon menobatkan dirinya sebagai kaisar dan selamat dari puluhan upaya pembunuhan.

Namun dia akhirnya tidak lagi disukai dan akhirnya diasingkan—dua kali—pertama ke Elba, lalu ke St. Helena.