Alhambra, Mahakarya Teknik Abad Pertengahan dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Selasa, 5 Desember 2023 | 14:00 WIB
Saat berkunjung ke Granada, jangan lewatkan Alhambra. Benteng di puncak bukit yang dibangun oleh sultan Nasrid di atas Granada merupakan mahakarya teknik Abad Pertengahan dalam sejarah dunia. (Jebulon/CC0)

Nationalgeographic.co.id—Saat berkunjung ke Granada, jangan lewatkan Alhambra. Benteng di puncak bukit yang dibangun oleh Sultan Nasrid di atas Granada merupakan mahakarya teknik Abad Pertengahan. Benteng ini bak sebuah karya sastra yang diekspresikan dalam arsitektur. “Ayat-ayat, berkah, dan renungan diukir pada fasadnya sehingga strukturnya tampak berbicara,” tulis Adam Zeidan di laman Britannica. Apa yang membuat Alhambra, peninggalan penting dalam sejarah dunia, begitu menarik?

“Kebahagiaan abadi, ekstasi yang tiada henti…” mengalir dalam untaian panjang di sekitar kolam pantulan Istana Comares. “Hati-hatilah dalam berkata-kata dan kamu akan pergi dengan damai,” nasihat tembok bagian dalam di atas singgasana sultan. Di atasnya, atap berbentuk kubah yang terdiri dari lebih dari 8.000 potong kayu dan bertatahkan konstelasi bintang melambangkan ketujuh langit kosmologi Islam.

Alhambra merupakan istana dan benteng raja Moor di Granada, Spanyol. Nama Alhambra, yang dalam bahasa Arab berarti “merah”, mungkin berasal dari warna kemerahan tapia (rammed earth) yang digunakan pada dinding luar benteng.

Perjalanan Alhambra dalam sejarah dunia

Dibangun di dataran tinggi yang menghadap ke kota Granada, Alhambra dibangun antara tahun 1238 dan 1358. Benteng menakjubkan ini dibangun pada masa pemerintahan Ibn al-Ahmar, pendiri dinasti Nasrid, dan penerusnya.

Dekorasi interior yang indah dianggap berasal dari Yusuf I. Setelah pengusiran bangsa Moor pada tahun 1492, sebagian besar interiornya dan perabotannya dirusak atau dihilangkan.

Charles I, yang memerintah di Spanyol pada 1516–56, membangun kembali sebagian gaya Renaisans. Ia menghancurkan sebagian Alhambra untuk membangun istana Italia yang dirancang oleh Pedro Machuca pada tahun 1526. Pada tahun 1812 beberapa menara diledakkan dibangun oleh pasukan Prancis selama Perang Semenanjung (Perang Kemerdekaan).

“Bangunan lainnya nyaris mengalami nasib yang sama,” tambah Zeidan.

Pada tahun 1821 gempa bumi menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada kompleks tersebut. Program perbaikan dan pembangunan kembali yang ekstensif dilakukan pada tahun 1828 oleh arsitek Jose Contreras.

Setelah kematian Contreras pada tahun 1847, putranya Rafael melanjutkan pekerjaannya selama hampir empat dekade. Setelah kematian Rafael pada tahun 1890, ia digantikan oleh putranya, Mariano Contreras Granja (meninggal tahun 1912). Pekerjaan restorasi dan konservasi tambahan berlanjut hingga abad ke-21.

Istana dan pekarangannya

Alhambra terletak di lokasi dengan keindahan alam yang langka. Dataran tinggi tempat dibangunnya menghadap ke kawasan Albaicin (Albayzin) di kota tua Moor di Granada. Di dasar dataran tinggi, Sungai Darro mengalir melalui jurang yang dalam di sebelah utara.