Kemudian ada Sala de Dos Hermanas (Aula Dua Saudara Perempuan). Nama ruangan ini diambil dari dua lempengan marmer putih besar yang diletakkan sebagai bagian dari trotoar. Ada air mancur di tengah aula ini. Langit-langitnya berupa kubah yang dipenuhi sel-sel kecil, semuanya berbeda dan dikatakan berjumlah 5.000. Langit-langit itu adalah contoh luar biasa dari karya stalaktit Moor.
Sedangkan Generalife (dari bahasa Arab Jannat al-ʿArīf atau Taman Arsitek) dibangun pada awal abad ke-14 sebagai istana musim panas. Kompleks ini berpusat di halaman yang indah seperti Patio del Cipres de la Sultana (Lapangan Cemara Sultana). Taman bertingkat, kolam renang, dan air mancur berpadu menghasilkan efek mempesona di Patio de la Acequia (Lapangan Saluran Irigasi).
Sebuah teater di Generalife adalah tempat pertunjukan musik dan tari internasional. Alhambra dan Generalife secara kolektif ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1984.
Selama 254 tahun Dinasti Nasrid memerintah emirat Granada, wilayah Andalusia bagai dibekukan oleh waktu. Dinasti tersebut tetap mempertahankan masyarakat feodal yang hidup terpencil di oasis yang indah.
Meski kekuasaannya telah berakhir, Dinasti Nasrid meninggalkan warisan berharga. Alhambra adalah puncak keindahan dan kehalusan arsitektur yang lahir di Al Andalus, sebutan untuk wilayah luas yang dikuasai Islam. Keindahannya tidak akan bisa dilupakan dalam sejarah dunia.