Sejarah Dunia: Kapan Orang Mulai Memberikan Hadiah Ulang Tahun?

By Tri Wahyu Prasetyo, Senin, 11 Desember 2023 | 16:55 WIB
Pangeran Thierry II dan istrinya Hildegard dari Flanders yang mempersembahkan kodeks kepada Biara Egmond. (Via Ancient Origins)

Di Tiongkok kuno, perayaan ulang tahun berakar kuat pada praktik keagamaan dan budaya. Konsep Hong Bao, atau amplop merah yang berisi uang atau barang berharga lainnya, sering dikaitkan dengan ulang tahun dan acara-acara khusus.

Hong Bao adalah tradisi yang sangat tua di Tiongkok, mungkin berasal dari Dinasti Han (202 SM hingga 220 M).

“Pada hari ulang tahun, pernikahan dan acara-acara khusus lainnya, para tamu akan memberikan amplop merah yang berisi uang. Hal ini dimaksudkan untuk mengusir roh jahat dan usia tua. Tradisi ini masih bertahan hingga hari ini di seluruh Asia,” jelas Aleksa.

Makna dari "Hadiah Ulang Tahun" Selama Berabad-abad

Dalam tradisi Hindu, perayaan ulang tahun sering kali disertai dengan ritual dan upacara khusus yang menekankan aspek spiritual. Meskipun pertukaran hadiah hadir, penekanan utamanya lebih pada makna spiritual dan nilai-nilai yang ingin dinyatakan oleh pemberi hadiah.

Sementara itu, di Eropa pada periode abad pertengahan, perayaan ulang tahun lebih banyak diikuti oleh kaum bangsawan dan keluarga kerajaan. Acara ini sering kali menjadi momen yang rumit dan meriah, di mana pertukaran hadiah terjadi di antara mereka.

Acara-acara ini bukan hanya kesempatan untuk berpesta dan bersuka ria, tetapi juga kesempatan untuk bertukar hadiah di antara para bangsawan. Apa yang disebut "hadiah ulang tahun" ini berkisar dari pernak-pernik hiasan hingga barang-barang yang berguna, melambangkan kekayaan dan niat baik.

Menurut Aleksa, pengaruh kuat agama Kristen selama periode abad pertengahan juga berperan dalam membentuk perayaan ulang tahun. 

“Di banyak masyarakat Kristen, penekanannya adalah pada perayaan hari raya para santo daripada ulang tahun individu,” jelas Aleksa.

Namun, seiring dengan perkembangan penghormatan terhadap orang-orang suci, praktik peringatan kelahiran tokoh-tokoh agama yang signifikan turut berkembang. Ini mencerminkan perubahan dalam pendekatan masyarakat Kristen terhadap perayaan ulang tahun individu.

Bagi masyarakat umum pada masa itu, perayaan ulang tahun cenderung lebih sederhana. Pesta dan pertemuan komunal memang terjadi, tetapi pertukaran hadiah di antara masyarakat umum tidak selalu menjadi fokus utama.

Namun, perubahan signifikan terjadi selama masa Renaisans. Sikap masyarakat terhadap ulang tahun dan perayaan mengalami perubahan yang mencolok, memunculkan pendekatan yang lebih individual dan meriah seperti yang kita kenal saat ini.