Pameran Jejak Peradaban Buddha dalam Sejarah Sriwijaya di Kedutaan Besar RI di Tokyo

By National Geographic Indonesia, Selasa, 12 Desember 2023 | 17:16 WIB
Pemeran bertajuk 'Trail of Buddhist Civilization: Tracing Ancient Empire of Sriwijaya in Indonesia' di gelar di lobi utama Kedubes RI di Tokyo, Jepang. (Feri Latief)

Ninny Susanti, arkeolog dan epigraf dari FIB-UI turut dalam misi kebudayaan ini. Pameran 'Trail of Buddhist Civilization: Tracing Ancient Empire of Sriwijaya in Indonesia' sekaligus bagian dari peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia. (Feri Latief)

Ir. Heri Akhmadi, Duta Besar Indonesia untuk Jepang menyatakan bahwa keinginan untuk memperkenalkan Kerajaan Sriwijaya didasarkan pada dorongan komunitas pecinta budaya Indonesia di Jepang yang ingin mengembangkan minat mereka terhadap topik mengenai sejarah dan budaya Indonesia selain Majapahit. Menurutnya, nantinya akan ada pameran tentang kerajaan lainnya. 

Dalam pembukaan pameran, digelar pula ceramah secara daring dan luring yang menampilkan pembicara Supratikno Rahardjo dengan tajuk “Perkembangan Buddhisme di Asia pada Masa Sriwijaya” dan Ninny Susanti dengan tajuk “Sriwijaya: Air, Politik, Budaya, dan Ekonomi”.

Gatot Gautama, arkeolog dan tim pelaksana pameran ini, mengatakan terdapat benang merah Buddhisme Indonesia dan Buddhisme Jepang yang bisa dijadikan bagian kerja sama. "Berkembangnya dalam waktu yang hampir bersamaan, kemudian alirannya juga sama Buddha Mahayana. Itu yang kita tarik benang merahnya bahwa Jepang dalam masa-masa abad yang sama antara VII sampai XIII, perkembangan Buddhismenya mirip dengan Indonesia, hanya perwujudannya yang berbeda."

Acara ini sekaligus menjadi ajang untuk mempromosikan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional. Dr. Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek menyatakan harapannya bahwa kerjasama dengan KBRI Tokyo dapat meningkatkan promosi budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang.

"Di balik acara ini kita sebetulnya menginginkan adanya kerja sama antarpeneliti dari Indonesia baik lembaga dan lembaga, universitas dan universitas, lembaga penelitian dan lembaga penelitian, atau pun perorangan. Justru ini lebih banyak mengundang agar peneliti-peneliti dari Jepang datang ke Indonesia melakukan penbelitian di sana, penelitian bersama," ujar Gatot. "Juga ada tujuan lainnya, mengundang para penggemar budaya Indonesia untuk datang ke Indonesia, melihat langsung situs yang besar ini yang kami sajikan di pameran ini yaitu di situs Muarojambi—peninggalan Sriwijaya yang sampai sekarang jejaknya masih tampak."