Jawa Barat dan Yogyakarta Menjadi Inisiator Gerakan Smart Province

By Yussy Maulia, Rabu, 13 Desember 2023 | 19:31 WIB
Diskusi panel ketiga yang membahas smart province bersama perwakilan Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Dok. Istimewa)

Nationalgeographic.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI terus mendorong implementasi kota cerdas atau smart city di Indonesia. Salah satu upaya itu dilakukan dengan menginisiasi program Gerakan Menuju Smart Province.

Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi dua provinsi pertama yang mengikuti Gerakan Menuju Smart Province 2023. Kedua provinsi tersebut pun dinilai berhasil menyusun rencana induk (masterplan) berbasis kota cerdas di level provinsi.

Direktorat Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, 80 persen kota dan kabupaten di awa Barat dan DIY sudah menerapkan masterplan berbasis smart province.

Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City 2023 Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045

Semuel mengatakan hal itu pada Forum Smart City Nasional 2023, Pameran, dan Awarding Gerakan Menuju Smart City Tahun 2023 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Kamis (7/11/2023)

"Rencana awal kami terkait smart city adalah menyiapkan daerah untuk bisa membangun masterplan. Karena membangun smart city itu tidak bisa dalam satu periode. Ini (pembangunan smart city) harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan," ujar Semuel.

Semuel  juga mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mendampingi seluruh kota dan kabupaten agar bisa bertransformasi secara merata.

“Harapannya, jika gerakan ini berhasil membangun smart citysmart kabupaten, (dan) smart province, akhirnya Indonesia bisa menuju Indonesia Digital Nation,” kata Semuel.

Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City Bantu Kota/Kabupaten Manfaatkan Teknologi Digital

Strategi dan inovasi Jawa Barat

Di Jawa Barat, 24 dari 27 kabupaten dan kota sudah memiliki masterplan berbasis smart province. Rencana induk pembangunan tersebut didasarkan pada beberapa isu prioritas, seperti peningkatan akses kesehatan, pendidikan, hingga penyediaan infrastruktur dasar seperti air minum.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Diskominfo Jawa Barat Ika Mardiah. Menurut Ika, Jawa Barat kini sudah memiliki layanan digital yang dibagi menjadi dua fungsi, yaitu administrasi pemerintahan dan administrasi publik.

“Dua layanan digital tersebut menjadi keunggulan provinsi kami dalam mewujudkan Jabar Digital Province,” kata Ika.

Untuk layanan administrasi pemerintahan, Jawa Barat memiliki portal Smart Jabar. Portal ini mencakup layanan untuk perencanaan kota hingga kepegawaian yang saling terintegrasi.

Baca Juga: Inovatif, 7 Kabupaten dan Kota Ini Berhasil Sabet Penghargaan Gerakan Menuju Smart City 2022

Sementara untuk layanan publik, Jawa Barat memiliki super apps bernama Sapawarga. Aplikasi ini menyediakan beragam informasi terkait layanan publik yang dapat diakses dengan mudah melalui ponsel. Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, fitur-fitur pada aplikasi Sapawarga juga terus diperbarui.

“Sapawarga juga menjadi salah satu strategi kami untuk melayani 50 juta penduduk di Jawa Barat,” tutup Ika.

(Dok. Istimewa)

Strategi dan inovasi DIY

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X juga memaparkan pencapaian Provinsi DIY dalam meningkatkan kesejahteraan warga melalui pendekatan smart city. Salah satu pencapaian pentingnya adalah seluruh empat kabupaten dan satu kota di DIY berhasil memiliki masterplan kota cerdas.

“Strategi kami adalah, smart city itu tidak dieliminasi oleh smart province, melainkan menjadi penguat. Bahkan, kami berencana untuk menyusun dan mengembangkan strategi gerakan ini hingga ke tingkat terkecil, yaitu smart desa,” ujar Paku Alam X.

Baca Juga: Kolaborasi XL Axiata - Pemkab Konawe Selatan, Percepatan Kota Cerdas dan Pedesaan Terhubung

Untuk menciptakan adanya harmonisasi antara teknologi dan sumber daya manusia, Provinsi DIY juga tetap menjunjung visi misi Gubernur DIY yang digambarkan dalam Lima Kemuliaan atau Panca Mulia.

“Jadi, kami memuliakan manusia Jogja dengan tidak melupakan kearifan dan budaya lokal, termasuk dalam pelaksanaan program Gerakan Menuju Smart Province. Kami juga ingin seluruh masyarakat juga teredukasi (terkait teknologi),” imbuhnya.

Sementara itu, Paku Alam X mengatakan, tantangan pelaksanaan Smart Province di DIY adalah menyamakan persepsi antar berbagai pihak.

Untuk mengatasinya, Pemerintah Daerah DIY aktif mengadakan dialog terbuka dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan Smart Province, serta memberikan akses informasi terbuka bagi masyarakat umum.

"Kami sadar betul bahwa membina komunikasi menjadi hal yang dibutuhkan. Oleh karena itu, warga, akademisi, pemerintah kabupaten dan kota, selalu kami fasilitasi untuk berdialog. Semua berproses, kami tidak merasa lebih pintar karena kami juga belajar," ungkap Paku Alam X.

Usai sesi diskusi berakhir, Jawa Barat dan DIY pun menerima penghargaan dari Kemenkominfo atas keberhasilannya dalam Gerakan Menuju Smart Province 2023.

Kembali dikatakan oleh Semuel, kesuksesan Jawa Barat dan DIY dalam menyusun masterplan untuk Gerakan Menuju Smart Province dapat menjadi inspirasi bagi provinsi lainnya di Indonesia dalam mengembangkan potensi masing-masing daerah.

“Dengan begitu, masyarakat bisa tetap betah hidup di daerah tersebut karena merasa lebih sejahtera dan bahagia,” pungkas Semuel.