Ketika Mitologi Inca Berpengaruh terhadap Ritual hingga Peperangan

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 29 Desember 2023 | 08:02 WIB
Representasi dewa dalam mitologi Inca yang telah diidentifikasi sebagai dewa pencipta tertinggi. (Creative Commons)

 

Nationalgeographic.co.id—Sejarah peradaban Inca pernah menguasai wilayah Amerika Selatan dan telah meninggalkan jejak tak terhapuskan. Penemuanya sering memikat hati para sejarawan, antropolog, dan masyarakat luas. Namun yang paling menarik perhatian adalah dunia mitologi Inca. 

Mitologi Inca adalah perpaduan luar biasa antara dewa, manusia, makhluk gaib dan alam yang terjalin secara rumit menjadi satu kesatuan yang menawan.

Namun dalam kisah-kisah ini, ada beberapa kisah yang menonjol karena keanehannya. Kisah-kisah yang tampaknya tidak masuk akal, menantang pemahaman kita tentang realitas, dan membawa ke alam yang aneh dan tidak dapat dijelaskan.

Peradaban Inca bersifat politeistik, mengakui kehadiran banyak dewa, yang masing-masing mengatur berbagai aspek kehidupan dan alam. 

Jajaran mereka kaya dan beragam, dipimpin oleh dewa pencipta Viracocha, dan dewa-dewa terkemuka lainnya seperti Inti (dewa matahari) dan Pachamama (dewa bumi). 

Mitologi Inca bukan sekadar kumpulan cerita yang tidak berhubungan. Sebaliknya, sistem cerita dan kepercayaan yang kompleks membentuk suku Inca pandangan dunia.

Mitologi Inca memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, memengaruhi segala hal mulai dari praktik pertanian dan desain arsitektur hingga ritual dan peperangan strategi.

Seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam sejarah peradaban Inca terkait erat dengan keyakinan agama. (Inca ArtWork)

Setiap cerita, setiap dewa, setiap ritual bagaikan benang yang ditenun ke dalam tatanan masyarakat Inca, menciptakan jalinan kepercayaan dan praktik yang rumit.

Inti dari pemikiran keagamaan Inca adalah konsep dualitas dan timbal balik, yang dikemas dalam istilah "ayni". Konsep ini, yang berakar pada alam yang dapat diamati, membentuk kerangka moral dan etika. Hal ini menekankan keseimbangan, pertukaran, dan saling menghormati, tidak hanya antar manusia, tetapi antara manusia dan alam, dan antara alam fana dan alam ilahi.

Mitologi mencerminkan konsep ini dengan cerita-cerita yang sering kali menggambarkan tindakan timbal balik atau perjuangan untuk keseimbangan.

Dalam banyak hal, mitologi Inca berfungsi sebagai buku panduan, memberikan panduan moral dan praktis bagi masyarakatnya.

Ada tiga mitos sentral dalam mitologi Inca yaitu mitos penciptaan, legenda Manco Capac dan Mama Ocllo, dan kisah Ayar bersaudara.

Mitos penciptaan berkisar pada Viracocha, dewa pencipta yang mahakuasa. Dalam mitologi Inca, Viracocha muncul dari Danau Titicaca atau laut. Kemudian menciptakan bumi, langit, bintang-bintang, serta manusia pertama, yang merupakan raksasa terbuat dari batu. 

Namun, karena tidak puas dengan ciptaannya, Viracocha menghancurkan makhluk pertama ini dengan air bah, lalu membentuk manusia baru dari batu yang lebih kecil.

Kisah dengan tema penciptaan, penghancuran, dan rekreasi ini merupakan motif utama dalam mitologi Inca, yang mengisyaratkan kisah suku Inca.

Legenda Manco Capac dan Mama Ocllo, mitologi pendiri kerajaan Inca. Pasangan tersebut, yang dikatakan sebagai anak dewa matahari Inti, muncul dari Danau Titicaca sambil membawa tongkat emas pemberian ayah mereka.

Mereka diperintahkan untuk menetap di mana pun tongkat itu tenggelam ke dalam tanah. Perjalanan mereka berakhir di lembah Cusco, menandai dimulainya pemerintahan Inca yang megah.

Mitos ini tidak hanya melegitimasi kekuasaan suku Inca tetapi juga menggarisbawahi hubungan antara alam ilahi dan alam duniawi.

Kisah Ayar bersaudara menggambarkan awal mula mitos dinasti Inca. Bercerita tentang empat bersaudara dan istri mereka yang meninggalkan gua dekat Cusco untuk mendirikan kerajaan baru. Setelah berbagai petualangan dan campur tangan ilahi, hanya satu saudara laki-laki, Ayar Manco (kemudian mengambil nama Manco Capac), yang berhasil.

Kisah ini, sekali lagi, menyoroti bimbingan ilahi dalam menegakkan pemerintahan Inca dan menawarkan narasi asal mula dinasti tersebut yang heroik.

Kisah Aneh dalam Mitologi Inca

Setelah mempelajari mitos-mitos dasar peradaban Inca, inilah saatnya menjelajahi beberapa kisah aneh yang ditawarkan oleh kekayaan budaya ini.

Kisah-kisah ini sering kali menyimpangkan batas-batas realitas, memperkenalkan unsur-unsur supernatural dan kejadian-kejadian yang menantang pemahaman kita tentang dunia.

Berjalan di atas air

Kisah pertama berkisar pada dewa Viracocha setelah menciptakan dunia dan makhluk-makhluknya, berjalan melintasi air dan menghilang ke laut, menjanjikan untuk kembali suatu hari nanti.

Aspek mitos ini mungkin tampak aneh bagi kita, karena bertentangan dengan hukum alam yang kita pahami.

Kisah Viracocha berjalan melintasi air dan menghilang ke laut dapat dilihat sebagai ilustrasi sifat siklus kehidupan dan kehidupan. keterhubungan antara Tuhan dengan alam.

Kepergian Viracocha, ditambah dengan janji untuk kembali, sejalan dengan kepercayaan Inca terhadap siklus kematian dan kelahiran kembali.

Hal ini juga menegaskan transendensi yang ilahi, menunjukkan kemampuan mereka untuk ada di dalam dan di luar dunia fisik.

Para Pengubah Bentuk

Kisah lain menampilkan Apus, roh yang diyakini bersemayam di pegunungan. Roh-roh ini tidak hanya dianggap mengatur kondisi cuaca tetapi juga dapat berubah bentuk, berubah menjadi manusia atau hewan sesuka hati.

Dalam salah satu cerita, seorang Apus menjelma menjadi seorang pengemis dan menguji kebaikan penduduk desa. Kisah Apus yang berubah bentuk mencerminkan penghormatan mendalam dan hubungan intim suku Inca dengan alam.

Pegunungan Andes bukan sekadar ciri geografis bagi suku Inca, namun juga entitas hidup yang memiliki hak pilihan dan makna spiritual.

Kisah ini memperkuat perlunya rasa hormat dan timbal balik terhadap makhluk-makhluk kuat ini, dengan menekankan prinsip inti Inca yaitu "ayni".

Burung Kolibri Suci

Sebuah narasi yang tidak biasa juga ada tentang burung kolibri, yang diyakini sebagai pembawa pesan antara dunia hidup dan dunia roh.

Menurut mitos, burung kolibri akan terbang ke dunia orang mati, mengumpulkan jiwa-jiwa, dan kemudian membawanya kembali ke tubuh mereka di bumi. 

Perjalanan burung kolibri antara hidup dan mati menandakan kepercayaan suku Inca akan keberadaan akhirat dan sifat siklus keberadaan.

Hal ini juga menunjukkan pentingnya hewan dalam sistem kepercayaan Inca, dan menugaskan mereka untuk berperan penting dalam menjaga tatanan kosmik. 

Burung kolibri, makhluk yang terlihat sehari-hari, menjadi simbol harapan, komunikasi spiritual, dan kebangkitan.

Mencuri Matahari

Kisah yang lebih meresahkan melibatkan Supay, dewa kematian dan dunia bawah. Dalam salah satu cerita, Supay, yang iri dengan keindahan dunia manusia, berusaha menangkapnya matahari dan membawa kehangatan dan cahaya ke wilayah gelapnya. 

Mitos yang melibatkan upaya Supay untuk menangkap matahari merangkum perjuangan abadi antara hidup dan mati, terang dan gelap, ketertiban dan kekacauan.

Narasi ini mungkin berfungsi sebagai kisah peringatan, mengingatkan suku Inca akan dampak potensial dari terganggunya keseimbangan dan ketertiban alam.

Kekuatan mitos

Meskipun kisah-kisah ini mungkin tampak aneh, namun kisah-kisah tersebut memiliki arti penting bagi suku Inca, karena memberikan mereka kerangka kerja untuk memahami dan menavigasi dunia.

Unsur-unsur aneh dalam mitos-mitos ini sering kali mengandung makna simbolis yang lebih dalam, mewakili suku Inca.