Sejarah Perang Salib Saat Kesatria Hospitaller Berdampak di Era Modern

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 30 Desember 2023 | 15:59 WIB
Kesatria Hospitaller dikenal sebagai ordo militer katolik abad pertengahan dalam sejarah perang salib. (Historyskills)

Nationalgeographic.co.id - Kesatria Hospitaller dikenal sebagai Ordo militer katolik abad pertengahan. Organisasi ini muncul dalam sejarah Perang Salib.

Didirikan pada abad ke-11 di Yerusalem, Ordo ini awalnya muncul sebagai sebuah kelompok yang didedikasikan untuk memberikan perawatan bagi para peziarah yang melakukan perjalanan ke Tanah Suci.

Misi mereka segera berkembang menjadi tujuan ganda yaitu pekerjaan rumah sakit dan pertahanan militer.

Dari permulaan mereka di Tanah Suci, melalui perubahan lanskap Siprus, Rhodes, dan Malta, Kesatria Hospitaller telah menavigasi arus sejarah yang penuh gejolak.

Asal usul Kesatria Hospitaller dimulai pada abad ke-11, di kota Yerusalem, masa ketika Perang Salib Pertama merebut kembali Tanah Suci untuk kaum Kristen.

Dengan latar belakang ini, sekelompok biksu Benediktin dari Italia mendirikan sebuah rumah sakit sekitar tahun 1023 untuk memberikan perawatan bagi para peziarah miskin, sakit atau terluka yang melakukan perjalanan ke kota suci tersebut. 

Rumah sakit ini didedikasikan untuk St. Yohanes Pembaptis dan didanai oleh dermawan kaya dari seluruh Eropa, termasuk pedagang hingga bangsawan.

Gerard Thom, umumnya dikenal sebagai Beato Gerard, dianggap sebagai pendiri dan pemimpin pertama lembaga amal ini.

Seiring dengan meningkatnya reputasi rumah sakit, sumber daya dan ambisinya pun meningkat. Pada tahun 1113, Paus Paskah II mengeluarkan banteng kepausan yang mengakui rumah sakit sebagai entitas independen di bawah gereja, bebas dari kendali gereja lokal atau otoritas sekuler mana pun.

Pengakuan ini menandai pembentukan formal Hospitaller sebagai sebuah Ordo. Penerus Beato Gerard, Raymond du Puy, memperluas misi Ordo tersebut hingga mencakup pertahanan militer, yang secara efektif mengubahnya menjadi Ordo militer-religius.

Peran bela diri baru ini merupakan respons langsung terhadap kondisi yang tidak stabil dan seringkali bermusuhan di Tanah Suci.

Ordo mulai merekrut saudara kesatria, bangsawan yang mengambil sumpah biara dan bertugas sebagai angkatan bersenjata Ordo.